Selasa, 06 Januari 2009


Oleh Alumni Akademi Desain Komunikasi Visual
Salam kreatif,
Dalam upaya menyikapi fenomena budaya lokal yang terjadi saat ini, yang cenderung mulai tersingkirkan/terlupakan oleh generasi penerusnya sendiri yaitu generasi muda. Hal ini tercermin dari banyaknya kalangan generasi muda saat ini sangat merasa membosankan bila mulai bersinggungan dengan segala sesuatu yang berhubungan dengan Budaya. Ironisnya lagi generasi muda saat ini lebih mencintai budaya-budaya yang bukan bersumber dari kebudayaannya sendiri.

Sebagaimana yang telah terjadi saat ini, mengenai pengakuan budaya lokal oleh pihak asing. Adalah satu dari sekian banyak dampak akibat tindak-tanduk kita yang tidak dapat menjaga dan melestarikannya. Dalam hal ini kebudayaan Batik adalah salah satu dari sekian banyak fenomena yang menarik untuk diangkat sebagai tolak ukur atau medium yang akan menjadi sumber inspirasi utama kegiatan ini. Keyakinan kita bahwa kebudayaan Batik adalah khasanah budaya bangsa yaitu ada sejak terlahirnya kita di bumi pertiwi ini, sampai akhirnya diuji oleh keserakahan globalisasi yang dapat merengut keberadaannya dimasa datang.

Kami sepakat bahwa terlahirnya budaya Batik dahulu itu semata-mata didasari atas kebutuhan fungsionalnya saja, yaitu sebatas untuk memenuhi kebutuhan sandang. Kemudian sampai dengan unsur kreatifitas mulai diterapkan didalamnya, hingga pada akhirnya Batik memiliki nilai seni dan syarat dengan muatan estetika yang tinggi seperti yang telah kita kenal hingga saat ini. Sebagai bagian dari masyarakat yang cinta akan kebudayaan para leluhurnya sudah seharusnya mulai sadar apa tindakan kita agar budaya batik tetap digemari dan memasyarakat dikalangan kita sendiri. Dan sebagai insan kreatif yang tinggal dan besar dari nilai-nilai budaya tersebut sudah sepatutnya mulai menyikapinya secara bijaksana dan dapat diiikuti dengan suatu tindakan nyata yang inovatif serta dapat meramunya secara kreatif. Dengan harapan batik dapat terus hadir sebagai sebuah trend untuk semua kalangan, khususnya generasi muda.

Atas dasar prinsip kampanye dalam beriklan, mungkin kita memiliki pemikiran yang tidak jauh berbeda untuk pelestarian budaya Batik ini. Salah satu cara untuk tercapainya keinginan tersebut adalah dengan selalu membenamkan terus-menerus muatan batik secara visual dalam benak setiap individu dikehidupannya sehari-hari. Dari pemikiran ini diharapan keberadaan batik nantinya bisa menjadi semacam sebuah Lifestyle dalam menjalani aktifitas kita sehari-hari.
Bayangkan bila kita terbangun dipagi hari dan dapat menemui langsung unsur-unsur yang memiliki muatan batik. Contohnya, bukan suatu hal yang tidak mungkin bila sikat gigi yang setiap hari kita gunakan handle-nya dilapisi dengan ornamen Batik, walaupun jenis bahan yang digunakan tetap dari plastik. Pasti akan menjadi sesuatu yang unik dan menarik tentunya. Dan masih banyak lagi pilihan benda maupun produk disekeliling kita yang bisa dijadikan “mainan” kreatifitas kita dalam ber-Batikria (Batikaholic).

Mungkin ada yang beranggapan, ide dan keinginan semacam ini adalah mustahil untuk diterapkan sebagai bagian dalam pemasaran produk yang real dan diproduksi masal. Tetapi justru cara seperti inilah yang nantinya dapat membendung eksistensi Batik tekstil mancanegara yang notabene akan tetap menjadi pembahasan dan perdebatan yang hangat dimasa datang. Dengan strategi ini, diharapkan akan mendapatkan point lebih atas keberagaman item produk batik yang kita miliki, dibanding hanya mengandalkan satu item produk batik saja (tekstil).

Mungkin perlu digaris bawahi sekali lagi bahwa kegiatan pameran ini nantinya bukan semata-mata mengedepankan produk batik tekstil sebagai sesuatu yang harus diselamatkan, walaupun dalam kerangka kedepannya memang seperti itu tujuan utamanya, tetapi harapannya adalah bagaimana kita dapat menumbuhkembangkan kecintaan kita terhadap batik secara visual. Demikianlah sedikit gambaran tentang lingkup ide dan tema dari kegiatan pameran ini. Semoga kehadiran kegiatan ini dapat menjadikannya sebagai suatu pencerahan terhadap kebudayaan lokal kita dimasa depan.

sumber:


Oleh Alumni Akademi Desain Komunikasi Visual
Salam kreatif,
Dalam upaya menyikapi fenomena budaya lokal yang terjadi saat ini, yang cenderung mulai tersingkirkan/terlupakan oleh generasi penerusnya sendiri yaitu generasi muda. Hal ini tercermin dari banyaknya kalangan generasi muda saat ini sangat merasa membosankan bila mulai bersinggungan dengan segala sesuatu yang berhubungan dengan Budaya. Ironisnya lagi generasi muda saat ini lebih mencintai budaya-budaya yang bukan bersumber dari kebudayaannya sendiri.

Sebagaimana yang telah terjadi saat ini, mengenai pengakuan budaya lokal oleh pihak asing. Adalah satu dari sekian banyak dampak akibat tindak-tanduk kita yang tidak dapat menjaga dan melestarikannya. Dalam hal ini kebudayaan Batik adalah salah satu dari sekian banyak fenomena yang menarik untuk diangkat sebagai tolak ukur atau medium yang akan menjadi sumber inspirasi utama kegiatan ini. Keyakinan kita bahwa kebudayaan Batik adalah khasanah budaya bangsa yaitu ada sejak terlahirnya kita di bumi pertiwi ini, sampai akhirnya diuji oleh keserakahan globalisasi yang dapat merengut keberadaannya dimasa datang.

Kami sepakat bahwa terlahirnya budaya Batik dahulu itu semata-mata didasari atas kebutuhan fungsionalnya saja, yaitu sebatas untuk memenuhi kebutuhan sandang. Kemudian sampai dengan unsur kreatifitas mulai diterapkan didalamnya, hingga pada akhirnya Batik memiliki nilai seni dan syarat dengan muatan estetika yang tinggi seperti yang telah kita kenal hingga saat ini. Sebagai bagian dari masyarakat yang cinta akan kebudayaan para leluhurnya sudah seharusnya mulai sadar apa tindakan kita agar budaya batik tetap digemari dan memasyarakat dikalangan kita sendiri. Dan sebagai insan kreatif yang tinggal dan besar dari nilai-nilai budaya tersebut sudah sepatutnya mulai menyikapinya secara bijaksana dan dapat diiikuti dengan suatu tindakan nyata yang inovatif serta dapat meramunya secara kreatif. Dengan harapan batik dapat terus hadir sebagai sebuah trend untuk semua kalangan, khususnya generasi muda.

Atas dasar prinsip kampanye dalam beriklan, mungkin kita memiliki pemikiran yang tidak jauh berbeda untuk pelestarian budaya Batik ini. Salah satu cara untuk tercapainya keinginan tersebut adalah dengan selalu membenamkan terus-menerus muatan batik secara visual dalam benak setiap individu dikehidupannya sehari-hari. Dari pemikiran ini diharapan keberadaan batik nantinya bisa menjadi semacam sebuah Lifestyle dalam menjalani aktifitas kita sehari-hari.
Bayangkan bila kita terbangun dipagi hari dan dapat menemui langsung unsur-unsur yang memiliki muatan batik. Contohnya, bukan suatu hal yang tidak mungkin bila sikat gigi yang setiap hari kita gunakan handle-nya dilapisi dengan ornamen Batik, walaupun jenis bahan yang digunakan tetap dari plastik. Pasti akan menjadi sesuatu yang unik dan menarik tentunya. Dan masih banyak lagi pilihan benda maupun produk disekeliling kita yang bisa dijadikan “mainan” kreatifitas kita dalam ber-Batikria (Batikaholic).

Mungkin ada yang beranggapan, ide dan keinginan semacam ini adalah mustahil untuk diterapkan sebagai bagian dalam pemasaran produk yang real dan diproduksi masal. Tetapi justru cara seperti inilah yang nantinya dapat membendung eksistensi Batik tekstil mancanegara yang notabene akan tetap menjadi pembahasan dan perdebatan yang hangat dimasa datang. Dengan strategi ini, diharapkan akan mendapatkan point lebih atas keberagaman item produk batik yang kita miliki, dibanding hanya mengandalkan satu item produk batik saja (tekstil).

Mungkin perlu digaris bawahi sekali lagi bahwa kegiatan pameran ini nantinya bukan semata-mata mengedepankan produk batik tekstil sebagai sesuatu yang harus diselamatkan, walaupun dalam kerangka kedepannya memang seperti itu tujuan utamanya, tetapi harapannya adalah bagaimana kita dapat menumbuhkembangkan kecintaan kita terhadap batik secara visual. Demikianlah sedikit gambaran tentang lingkup ide dan tema dari kegiatan pameran ini. Semoga kehadiran kegiatan ini dapat menjadikannya sebagai suatu pencerahan terhadap kebudayaan lokal kita dimasa depan.

sumber:http://visualclinique-emptyspace.blogspot.com

Batik made in INdonesia

Anak muda INdonesia yang cinta akan bangsa dan negara,thankss sobat buat ide kreatifnya.





Nama : All Attar
Jurusan : Desain Komunikasi Visual
Aktifitas : Graphic Design & Digital Artist
Kontak : 08122792758
E-mail : all_attar@yahoo.com
Title : Megamendung
Objek desain : SPBU, Mesin Pompa SPBU, Atm
Tehnik : Digital Imaging
Software : Photoshop
URL : -

Konsep karya :

1. SPBU supaya SPBU tampilannya lebih asik aja dan batik megamendung menurut saya ok banget klo diterapin di lokasi kepentingan umum.

2. Mesin Pompa SPBU kurang lebihnya sama dengan penerapan untuk SPBUnya sendiri.

3. Mesin ATM pengennya mesin atmnya lokasi juga di SPBU supaya dari kedua objek diatas jadi nyambung semua.jadi prinsipnya pengen mengenalkan batik khas cirebon ini.












Nama : Boney Tidarma
Jurusan : Desain Komunikasi Visual
Aktifitas : Art Director
Kontak : 081513027761
E-mail : Cangkeme@hotmail.com
Title : Untitled
Objek desain : Sunglasses & Earphone
Tehnik : Digital Imaging
Software : Photoshop
URL : -

Konsep karya : -













Nama : Cecep Noormansyah
Jurusan : Desain Interior
Aktifitas : Graphic Design
Kontak : 08175110013
E-mail : noormanism@yahoo.com
Title : Kawung on Indonesian Edition
Objek desain : Packaging Visipro & Skin Nero
Tehnik : DigitalSoftware : Photoshop & Coreldraw
URL : www.coroflot.com/noormanism

Konsep karya :

Untuk desain skin Nero, saya ingin pihak Nero membuat skin edisi khusus untuk produk-produk yang dijual atau digunakan di Indonesia. Saya menggunakan motif kawung karena motif ini sangat akrab dan menarik dengan kita, secara jaman kita sekolah dulu pasti pernah mendapatkan tugas menggambar motif dekoratif ini semua dan diajarkan menggambarnya dengan bantuan jangka...

Produk kedua diambil produk Visipro (RAM/memory) karena Visipro benar2 buatan/rakitan Indonesia (meski chipnya tetap impor dari Taiwan). Jadi dengan kemasan Batik akan semakin menguatkan image kalau produk ini benar-benar buatan Indonesia.












Nama : Cepukovic J Akbar
Jurusan : Desain Komunikasi Visual
Aktifitas : Graphic Design
Kontak : 081 328 379747
E-mail : cepuk_j_akbar@yahoo.com
Title : Batik Go Pop
Objek desain : Converse All Star
Tehnik : Digital Imaging Software : Coreldraw & Adobe Photoshop CS2
URL : -

Konsep karya : -











Nama : Dumas Mahar
Jurusan : Desain Interior
Aktifitas : Konsultan & Desain Interior
Kontak : 673-2424219
E-mail : dumasmahar@yahoo.com
Title : Untitled
Objek desain : Dome Decorative Ceiling light
Tehnik : Digital & Stained Glass Overlay
Software : CorelDRAW X3, Photoshop CS2, Autocad
URL : http://one-lineone.blogspot.com/

Konsep karya :

Batik buketan desainnya ada pengaruh eropa. Pada zaman penjajahan belanda tentunya banyak warga Belanda yang tinggal dan menetap di indonesia. Mereka tertarik juga dengan budaya lokal. Batik yang dihasilkan warga keturunan Belanda ini mempunyai ciri khas tersendiri. Motif yang digunakan kebanyakan bunga-bunga yang banyak terdapat di Eropa seperti tulip dan motif tokoh-tokoh cerita dongeng terkenal disana.

Batik model ini sangat disukai di Eropa. Tokoh yang terkenal membuat Batik Belanda di Pekalongan yaitu Van Zuylen dan J. Jans. Karya-karya mereka mendominasi pada abad 20 silam.

Berangkat dari sejarah dan ciri-ciri yang melekat pada batik ini, maka dalam salah satu proyek interior saya, sengaja saya tampilkan unsur Batik sebagai salah satu ornamennya. Secara spesifik, Brunei yang masih terhitung sebagai salah satu negara di Asia Tenggara, memiliki keunikan ornamen-ornamen pada setiap desain-desain tradisionalnya.

Hal ini tidak lepas dari pengaruh desain-desain Eropa yang masuk yang dibawa oleh para pendatang dulu. Begitu kuatnya pengaruh desain-desain Eropa yang masuk, kadang membuat kita sedikit bertanya-tanya, terutama untuk desain arsitekturnya, bahwa desain tersebut adalah murni desain tradisional atau hasil percampuran. Dan ketika saya mencoba mentransformasi desain Batik Buketan dari Pekalongan, hasilnya pun cukup tidak menyakitkan mata. Karena penikmatnya sudah terbiasa dengan bentuk2 tersebut.

Desain ini saya aplikasikan untuk "Dome Decorative Ceiling light". Dengan ukuran cukup besar (bentang sekitar 2.5 meter) Dome ini cukup dapat mempresentasikan desain yang ada secara jelas.

Hardrock cafe kuwait

konsep :

Hardrock kafe yang sudah mendunia, akan bisa disejajari dengan Batik yang mendunia pula. Dengan pemandangan di tepi laut, Hardrcok kafe sangat representatif. Maka dari itu...saya membayangkan, kalau Piramid itu dipakaikan Batik...pasti akan sangat menawan.













Nama : Dwi Bagus Prabowo (a.k.a. KeLEE Vespa)
Jurusan : Desain Komunikasi Visual
Aktifitas : Graphic Design
Kontak : +62 815 9909 486
E-mail : deebeepeepluskey@yahoo.com
Title : Fusion of technology and craftsmanship
Objek desain : Notebook Product (Asus), Handphone (Sonyericsson), TV LCD Samsung
Tehnik : Digital Imaging
Software : Macromedia Freehand MX & Adobe Photoshop CS2
URL : -

Konsep Notebook Product (Asus) :

Notebook (Laptop) merupakan salah satu dari sekian produk yang mulai digemari bahkan wajib dimiliki oleh sebagian besar anak muda saat ini. Ada yang menganggapnya sebagai lifestyle (gaya hidup), tetapi tidak sedikit juga yang mengutamakannya sebagai kebutuhan dalam setiap aktifitasnya.

Sebagai suatu benda yang selalu Mobile, akan sangat memberikan nilai yang lebih apabila benda tersebut memiliki nilai fashionable yang baik. Produk notebook yang pernah ada umumnya menampilkan kesan modern dan futuristic dengan dominasi warna silver atau warna netral lainnya.

Sedangkan untuk produk Notebook Asus ini sebenarnya telah menerapkan konsep fashionable, yaitu dengan melapisinya dengan embossed leather (kulit bertekstur). Maka dari konsep yang pernah ada itu, bukan suatu hal yang mustahil bila mengganti dan membungkusnya dengan balutan ornamen batik.

Dengan dirancang sedemikian rupa sehingga menghasilkan dimensi yang mini dan slim produk ini dapat memberikan kesan fleksible sehingga dapat mendukung mobilitas dan lifestyle setiap penggunanya.

Konsep LCD TV Product (Samsung) :

Produk televisi adalah salah satu jenis produk elektronik yang selalu dimiliki setiap keluarga dimanapun berada. Hal ini juga terlihat dari peningkatan penjualan produk elektronik ini beberapa tahun terakhir. Bahkan menurunnya harga televisi konvensional (CRT) belakangan ini sangat mempengaruhi penurunan harga LCD TV. Sehingga dapat dipastikan peralihan televisi konvensional terhadap LCD TV dimasa depan akan semakin meningkat pesat.

LCD TV yang pernah ada selalu menampilkan kesan simplicity dan modern minimalis. Padahal fungsi dari produk ini dapat sebagai pelengkap maupun elemen estetis interior suatu ruangan. Sedangkan selera pasar dalam penentuan tema/gaya interior ruangan selalu bervariasi, ada yang modern, minimalis, klasik, dan seba-gainya. Atas dasar kebutuhan tersebutlah perancangan produk ini ditujukan dan dapat melengkapi dan menyesuaikan terhadap beberapa tema/gaya interior desain yang dipilih.

Sebagai sebuah benda yang syarat dengan sifat entertain-nya, produk ini sangat unik bila dipadupadankan dengan ornamen batik pada sisi frame-nya. Karena produk ini lebih pada fungsi visualnya, maka setiap audience yang menikmatinya akan selalu melihat langsung bagian frame yang ber-ornamen batik tersebut, Dan juga aplikasi penempatan ornamen dapat memberikan variasi yang menarik, tetapi tetap tidak mengganggu view dari audience, mengingat warna ornamen yang dipakai tidak terlalu kontras dan tetap senada dengan keseluruhan warnanya

Konsep Hand Phone Product (Sony Ericsson) :

Pertimbangan Produk Hand Phone dipilih sebagai media perancangan adalah karena produk ini sangat digemari bahkan sudah menjadi suatu kebutuhan yang wajib dimiliki setiap orang, khususya dikalangan orang muda.

Ornamen batik yang diterapkan pada bagian depan sisi produk dirancang sedemikian rupa, dengan tujuan tetap memiliki kesan kesederhanaan. Selain itu penggunaan karakter ornamen bagian depan tetap memiliki kesatuan dengan bagian belakang produk, karena memang diambil dari jenis ornamen batik yang sama.

Kesan kontemporer dari perancangan ini semakin kuat, karena karakter jenis bahan lapisan luar produk ini nantinya memiliki dua karakter yang berbeda. Yaitu jenis gloss untuk bagian yang berwarna hitam dan lapisan doff untuk yang berornamen batik.
















Nama : Hulany Saputro a.k.a Kravitz
Jurusan : Disain Komunikasi Visual
Aktifitas : Graphic Design
Kontak : 081328420382
E-mail : holeanyfansclub@yahoo.com
Title : SOUL of BORNEO
Objek desain : Sepatu, Box Shoes (Packaging), Shopping Bag
Tehnik : Digital Imaging
Software : Corel Draw, Adobe Photoshop

Konsep : Mengenalkan batik/motif dayak dikalangan anak muda sekaligus mengangkat batik/motif dayak yang medianya sangat dekat dengan anak muda.

















Nama : Ichsan NC a.k.a ulistemanku
Jurusan : Desain Komunikasi Visual
Aktifitas : Graphic Design
Kontak : 081318800828
E-mail : ulistemanku@yahoo.com
Title : Lonely Chair
Objek desain : Kursi dan payung pantai
Tehnik : Digital Imaging
Software : Photoshop
URL : -

Konsep karya :

Natural sifat alami dari suatu benda atau suatu media. Media yang dipilih sebuah kursi pantai dan payung, dimana media ini sangat dekat dengan suasana pantai. Untuk memunculkan sifat natural dari kursi pantai dan payung ini, maka motif kain yang digunakan adalah motif batik Trusmi dari Cirebon, motif batik ini sangat cocok karena coraknya yang menyatu dengan suasana pantai hingga lebih memunculkan sifat natural pada kursi pantai dan payung tersebut.









Nama : Iqbal Novara
Jurusan : Desain Komunikasi Visual
Aktifitas : Graphic Design
Kontak : 081380444092
E-mail : iqbal.novara@yahoo.com
Title : A Blending Culture
Objek desain : Cigarettes Pack, Turntable DJ & Surfing Board
Tehnik : Graphic Vector
Software : Photoshop & Freehand
URL : -

Konsep karya :

'A Blending Culture' adalah perpaduan dua budaya, antara budaya lokal (Batik) dengan budaya luar yang di wakili oleh objek-objek dan produk-produk luar negeri yang notabene-nya merupakan bukan produk (budaya) lokal, yang sangat akrab dengan anak-anak muda dan sudah menjadi bagian dari gaya hidup mereka. Dengan pengembangan dan penyederhanaan bentuk dari Batik Trusmi asal kota Cirebon yang memiliki bentuk yang dinamis ini, saya mencoba mensinergikan dua budaya yang saling bertolakbelakang tersebut menjadi satu, dengan tujuan untuk menunjukkan bahwa keindahan Batik ini bisa dan cukup fleksibel untuk diterapkan kemana saja, dimana saja dan kapan saja. Selain itu juga bertujuan untuk mengaktualisasikan Batik kepada 'pemilik'nya, khususnya generasi muda.

Harapan saya, semoga dengan pendekatan ini akan semakin mengakrabkan Batik dikalangan anak-anak muda serta dapat merubah pandangan kita tentang Batik yang kuno, usang dan membosankan ini menjadi lebih modern, semakin indah dan menyenangkan.











Nama : Mahendra a.k.a DGLTC
Jurusan : Desain Komunikasi Visual
Aktifitas : Illustrator Aikon Creative Ad
Kontak : 081803241253
Title : MOPAD DGLTC CHARACTER [QEE SERIES BATIKAHOLIC]
Objek desain : MOPAD QEE SERIES
Tehnik : Hand made Sculpture & Digital 3D for modeling
Software : Hand made
URL : http://dgltcismind.blogspot.com/

Konsep karya :

Menampilkan karakter dari DGLTC series #2 MOPAD dengan BOX. Pada event pameran ini merupakan kedua kali Mopad ikut tampil untuk series 2 dgltc dengan tampilan MOPOD dengan gaya Boxing pakai celana batik seperti sipitung jagoan dari betawi.










Nama : Mikael Aryo Kamisworo
Jurusan : Desain Komunikasi Visual
Aktifitas : Berkarya dan Belajar
Kontak : 0815 9444 308
E-mail : sesaldanresah@yahoo.com
Title : Persembahan Sang Waktu
Objek desain : Produk Jam tangan
Tehnik : Digital Imaging
Software : Adobe Illustrator CS dan Adobe PhotoShop CS2
URL : -

Konsep karya :

Persembahan Sang Waktu

Dalam perjalanannya batik semakin jauh dari keinginan para kaum muda pada khususnya,untuk melestarikan maupun menggunakan produk yang memiliki ornamen batik. Untuk itu disini saya mencoba berusaha mengaplikasikan motif batik pada sebuah produk jam tangan yang diperuntukkan ke anak muda sebagai target pasar.

Tiada Batas Waktu

Zippo sebagai salah satu produk yang lama telahmemiliki kepercayaan dalam kualitas maupun estetisdalam sebuah life style.Dalam lingkup kehidupan anak muda zippo memilikiposisi yg istimewa dan tidak tersaingi, untuk itu sayamenempatkan batik pada aplikasi zippo sebagi elemenyang bisa dinikmati sepanjang masa.










Nama : Ricky Leo a.k.a RyoKha
Jurusan : Desain Komunikasi Visual
Aktifitas : OP DG @ GKM Outdoor & Indoor Printing
Kontak : +6285643177106
Title : Batique ROCK Hi / 2 Colour Red n Brown
Objek desain : Chuck Taylor Converse ALL-STAR Shoes
Tehnik : Digital Imaging
Software : CorelDRAW X3 & Photoshop CS2

Konsep karya 1

Produk : Chuck Taylor CONVERSE ALL STAR

Model : Batique ROCKStyle : Hi

Motive Design : Motif desain Batik menggunakan model jenis lama yang sering digunakan dalam motif desain batik Pekalongan yaitu seperti motif PARANG Gondosuli, motif ini sebuah pembaharuan dari motif tersebut, dalam motif ini hanya diambil gambaran atau motif bunga (tumbuh-tumbuhan) saja supaya motif ini dapat dilihat lebih sederhana. Kenapa? Karena Motif ini mengandung daya simetris yang kuat pada satu kesatuanyayang lain begitu pula dalam metodenya yang cukup tegas (Emphasis Of Unity) yang dapat membuat Motif ini mempunyai kesatuan yang erat dan tidak terpisahkan satu dengan yang lainnya.

Produk Design :

Sneakers adalah salah satu produk yang sangat digemari oleh remaja di seluruh dunia, Bahkan orang dewasa sekali pun juga menyukai produk dengan brand name CONVERSE ALL STAR tersebut, dimana model sepatu sneakers adalah model sepatu yang tentunya sangat fleksibel, pada desain produk ini diambil style Hi atau style yang lebih tinggi yang menutupi mata kaki, untuk penempatan motif desainnya ditempatkan di seluruh permukaan produk kecuali bagian depan, agar motif batik terlihat sepenuhnya, juga agar terlihat lebih ramai lebih terlihat motif batiknya dan lebih menyatu dengan produk untuk jenis modelnya.

Konsep karya 2

Produk : CONVERSE

PackModel : Packaging Shoes

Produk Desain :

untuk desain Packaging sepatu CONVERSE ini sebagai pelengkap pada produk diatas didesain dengan menggunakan dasar packaging itu sendiri, dalam motif batiknya hanya menggunakan sebagian bidang pada penempatannya agar original produk tersebut masih terlihat, dan tidak terlalu banyak mengubah penampilannya, untuk warnanya pun tetap original, dan hanya memberikan sentuhan kecil untuk motif batik tersebut. Untuk motif batik diambil dari motif Satwa Kehidupan, motif batik yang lebih menceritakan sebuah kehidupan pada masanya. Agar kesatuan antara produk dengan motif batik menyatu, maka perbatasan antara produk dengan motif batik dibuat hancur atau di hapus secara acak supaya lebih terlihat secara eksentrik / artistik.










Nama : Steven Andre Sahardjo
Jurusan : Desain Komunikasi Visual
Aktifitas : Freelance DI Artist
Kontak : +62 817 9808 126 / +62 21 92662246
E-mail : morukai13@yahoo.com
Title : Parang Invasion
Objek desain :
a. Airport Sign System (Departure)
b. Airport Sign System (Gate)
c. Transit Ad d. Shopping Trolley
e. LiftTehnik : Digital Imaging
Software : Adobe Photoshop CS
URL : http://morukai.blogspot.com/

Konsep ringkas :

Batik yang digunakan merupakan pengembangan dari motif batik parang yang dahulunya hanya boleh digunakan oleh kerabat kraton maupun raja-raja. Batik parang berasal dari Jawa Tengah tepatnya di Jogjakarta. Batik parang dikenal juga sebagai motif garis miring / geometris, menggambarkan pinggiran tebing dan memiliki kemiringan 45 derajat. Motif ini juga tampak seperti pisau atau parang untuk berperang.

Objek desain pilihan pertama saya yang akan diberi motif batik yaitu papan petunjuk di bandara internasional Indonesia, karena bandara merupakan tempat paling strategis dimana terjadi aktifitas bertemunya banyak orang dari dalam maupun luar negeri yang ingin melakukan perjalanan ke luar kota/pulau/negara. Kesempatan inilah yang memungkinkan turis lokal maupun asing untuk mengenal batik sebagai salah satu kebudayaan Indonesia yang sangat bernilai melalui papan petunjuk ini.

Penerapan selanjutnya saya memilih transitAd pada bus pariwisata. Rencananya akan diterapkan di seluruh bus pariwisata di kota/propinsi yang memiliki akses ke tempat-tempat wisata seperti wisata di candi Borobudur, pantai Parangtritis, Taman Safari, Ancol, Keraton Surakarta, air terjun Cobanrondo, Ubud Bali, dll. Kelebihan penerapan pada bus kota yakni sifat promosi yang bergerak, dan target audience lebih mudah tercapai yaitu para wisatawan lokal dan asing yang berlibur. Dari wisatawan inilah kebudayaan Indonesia akan tersebar dengan cepat dan luas ke daerah asalnya di dalam maupun luar negeri.

Seiring dengan menurunnya rasa cinta masyarakat kota terhadap batik Indonesia, maka penerapan desain batik selanjutnya akan saya tempatkan pada keranjang belanjaan / shopping trolley yang nantinya akan dijadikan standarisasi pada setiap keranjang belanja di pusat2 perbelanjaan di seluruh Indonesia seperti Carrefour, Giant, Hypermart, Hero, Alfa, dll. Belanja merupakan salah satu kegiatan yang sering dilakukan oleh masyarakat perkotaan. Inilah yang menjadi salah satu media utama untuk melestarikan kebudayaan batik selama orang melakukan aktifitas belanja.

Desain yang terakhir saya akan menempatkan motif batik di setiap pintu lift, khususnya di perkantoran, mall dan gedung instansi pemerintahan maupun di gedung pusat keramaian lainnya. Media ini sangat efektif bagi para antrian di depan pintu lift karena pada saat itulah orang bisa memperhatikan dengan seksama motif batik yang terpampang dalam waktu yang kadang kala tidak singkat.

Dari berbagai media penerapan motif batik parang yang dipilih, memang berada di tempat-tempat umum yang seharusnya mudah terpublikasi dengan baik sehingga tujuan pelestarian kebudayaan batik Indonesia boleh tercapai oleh masyarakat luas baik masyarakat Indonesia maupun asing.














Nama : Ungguh Tri a.k.a TheUUkz
Jurusan : Desain Komunikasi Visual
Aktifitas : Graphic Design
Kontak : 081 215 022 82
Title : Dinamistik 03
Objek desain : Sepatu, Tas & kemasan Kaos
Tehnik : Graphic Vector dan Digital Imaging
Software : Corel Draw 13 dan Adobe Photoshop CS2
URL : -

Konsep Sepatu:
Motif yang digunakan dalam desain ini merupakan bentuk modifkasi dari penggabungan antara Motif Batik dan Motif kain Songket. Sebenarnya songket tidak masuk kedalam kriteria pameran ini. Akan tetapi dilihat dari motifnya yang merupakan motif khas melayu, dan merupakan salah satu kekayaan budaya Inonesia, sangat sayang untuk tidak di explore lebih dalam. Target Pasar pada perancangan desain ini adalah anak muda. Sehingga media yang digunakan adalah sneakers . Dengan penggubahan motif menjadi lebih simpel dan terkesan lebih modern, diharapkan produk desain ini dapat diterima dengan baik oleh target pasarnya.Di media ini, dan media yang lainya, sengaja tidak dicantumkan nama merk barang produk tertentu. Hanya dituliskan ”brand name ”, untuk menandai, bahwa space tersebut digunakan untuk brand atau merek yang menggunakan desain motif tersebut

Konsep Tas:
Setelah sneakers, media lain yang di gunakan adalah tas. Hampir sama dengan deskripsi dari produk sneakers, dengan pendekatan motif yang lebih modern diharapkan target pasar yaitu anak muda, mereka akan lebih merasa nyaman dan percaya diri untuk memakainya.

Konsep Kaos :
Pada perkembanganya saat ini, desain maupun motif yang digunakan dalam kaos sangat beragam dan sangat inovatif. Kemunculan distro sebagai outlet penjualan kaos sangat marak. Ini juga mengakibatkan munculnya seniman2 baru untuk media ini. Akan tetapi masih jarang desain motif untuk kaos di Indonesia menggunakan motif tradisional negara ini. Hampir semua distro menjual kaos, tas, topi, sepatu dengan motif desain yang karakternya hampir sama. Vector Art, Punk, Dadaisme, Art nouvo dan banyak lagi yang lain. Dengan alasan itulah dipilih kaos sebagai salah satu pengaplikasian ornamen ini.











Nama : Valentinus Andrey Galih P
Jurusan : Desain Komunikasi Visual
Aktifitas : Design Maker - Freelance Design
Kontak : +62815.7755.122
E-mail : andreygraphic@yahoo.com
Title :
(1) Marem Tenan Sigaret Kretek,
(2) Ini Milik Gue!
Objek desain : Kemasan Rokok & Laptop
Tehnik : Digital Graphic / Vector + Retouch
Software : Photoshop & Coreldraw
URL : -

Konsep karya :

1) Menciptakan kekuatan BATIK dalam sebuah produk yang selama ini belum pernah tercapai secara kompleks, disini menekankan budaya indonesia (BATIK) untuk memvisualkan dan juga menginformasikan kepada publik luas bahwa INDONESIA adalah pencipta ataupun pelopor terciptanya BATIK.

(2) Fenomena dunia BATIK INDONESIA telah tercemar dengan dipatenkannya oleh si malingsia, disini saya ingin menekankan bahwa BATIK tetap murni budaya INDONESIA. Sebaiknya jika memang itu bukan milik awak jangan pernah kau mengambilnya!!!








sumber:http://visualclinique-emptyspace.blogspot.com
thanks buat karyanya