Selasa, 6 Januari 2009 | 21:54 WIB
YOGYAKARTA, SELASA — Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan PBB (UNESCO) akan segera menetapkan batik Indonesia sebagai warisan budaya dunia nonkebendaan pada Mei 2009 setelah sebelumnya diusulkan oleh Pemerintah Indonesia.
Sekretaris Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Indroyono Soesilo seusai peresmian purna-pugar rehabilitasi Candi Nandi pascagempa di Kompleks Candi Prambanan Yogyakarta, Selasa (6/1), mengatakan, bangsa Indonesia mengharapkan penetapan batik sebagai warisan budaya dunia dapat segera terealisasi.
"Insya Allah, UNESCO pada Mei 2009 secara resmi akan mengumumkan penetapan batik sebagai warisan budaya dunia nonkebendaan. Karena itu, jika pentetapan tersebut terealisasi maka masyarakat Indonesia patut bersyukur karena karya nenek moyang kita diakui dunia," katannya.
Menurut dia, upaya mengusulkan kepada UNESCO agar batik dijadikan sebagai warisan budaya dunia melalui proses panjang dan rumit karena harus memenuhi persyaratan dari badan dunia tersebut. Di antaranya, menyiapkan naskah akademik tentang batik, memiliki masyarakat pecinta batik, dan pemerintah mendukung usulan tersebut.
Jika UNESCO sudah menetapkan batik sebagai warisan budaya dunia, pemerintah dan masyarakat Indonesia harus bertanggung jawab untuk menjaga pelestarian dan keaslian karya budaya tersebut.
Batik Indonesia yang diusulkan tersebut bukan motifnya, melainkan nilai estetikanya yang sampai saat ini masih dipegang teguh oleh sebagian masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat Jawa.
"Sebagian masyarakat Jawa sampai kini masih mempertahankan tradisi dalam mengenakan kain batik. Misalnya, untuk melayat jenazah harus mengenakan batik dengan motif tertentu, begitu juga untuk mendatangi hajatan perkawinan ada motif batik tersendiri. Hal ini dianggap unik oleh negara Barat dan mereka justru menghargai itu," katanya.
Ia mengatakan, penetapan warisan budaya dunia dari UNESCO tersebut memiliki keuntungan yaitu masyarakat dunia akan mendukung warisan budaya tersebut. Misalnya, saat Candi Prambanan rusak akibat gempa pada Mei 2006, masyarakat dunia langsung ikut terjun dalam upaya merehabilitasi kerusakan bangunan candi itu.
"Namun sebaliknya, jika masyarakat tidak bertanggung jawab dan membiarkan kelestarian warisan budaya itu terancam maka dampaknya UNESCO dapat mencabut ketetapan sebagai warisan budaya dunia," katanya.
Ia mengatakan, penetapan batik oleh UNESCO sebagai warisan budaya dunia akan melengkapi tujuh penetapan warisan dunia lain milik Indonesia. Ketujuh warisan dunia yang sudah ditetapkan UNESCO tersebut antara lain Komodo, Hutan Tropis, Situs Purbakala Sangiran, Candi Borobudur dan Prambanan, serta Keris.
"Kami berharap akan tetap mengajukan usulan karya monumental milik bangsa Indonesia sebagai warisan budaya dunia. Untuk mengajukan usulan seperti itu kepada UNESCO memang tugas Menko Kesra," katanya.
MSH
Sumber : Ant
Selasa, 06 Januari 2009
Posted by new indonesia at 09.08