Sabtu, 30 Mei 2009

Indahnya Negeri Cendrawasih


Pemuda pemudi sekalian, negeri ini terlalalu besar untuk dilepaskan begitu saja dari kedaulatan RI. Terlalu indah dan kaya kalau di serahkan begitu saja pengelolaannya kepada pihak asing yang tak bertanggung jawab.
Betul kata Bung Karno dan Bang Rizal dari sabang sampai merauke bukan sekedar rangkaian 4 kata akan tetapi kesatuan politis georgafis dan admindstratif yang perlu kita perjuangkan, sejahterakan dan bangun bersama-sama.

Pajang sekali perjalanan 2 minggu ini, daratan papua memang tidak seperti pulau-pulau di indonesia pada umumnya. di papua langit terlihat begitu jernih dan biru di kelilingi awan-awan yang jelas dan dramatis. Di daratan ini cuaca sangat cepat berubah dari panas yang sangat terik tiba tiba menjadi dinggin dan hujan deras, wajar daya tahan penduduk di sini harus kuat. Ditambah hutan yang lebat di sana-sini menjadi sarang nyamuk anopheles hal ini membuat penyakit Malaria sudah umum dirasakan oleh penduduk di papua.
Ada banyak tempat yang bisa di kunjungi di Jayapura khusunya yaitu teluk Yotefa danau Sentani monumen Mc Arthur dan Tentunya perbatasan RI dan Papua New Ginea. Bahasa yang digunakan oleh orang PNG ialah english Fiji dan jarak tempuh jayapura PNG ialah sekitar 1 Jam 15 Menit dengan kecepatan 100-120 Km.

Jalanan menuju Perbatasan sangat rapih dan mulus tapi hati-hati kalo nabrak babi bisa panjang urusannya. Babi yang mati bakal di hitung putting susunya ada brap adan dikali 10 juta (Not make sense). Kontur tanah di jayapura ber gunung-gunung hingga jalanan di sini naik turun namun infrastruktur nya baik jalanan halus sekali dan semua fasilitas ada di sini. Di jayapura banyak seklai pantai yang masih perwan diantranya pantai Base G dan lain-lainnya. Di Papua semua angkot di bilang taxi jadi jangan aneh klo orang-orang ngobrolin pada naek taxi untuk pergi-pergi.


Lain halnya dengan Sorong haduh kota ini pantai dan lautnya cuantik puol.cuman boat untuk nyebrang ke raja ampat yang gak ketulungan mahalnya sekitar 4Juta bolak balik Carter hm….. lama nya sekitar 3-4 jam sabil loncat2 diatas ombak sumpah deh turun dari boat lutut gemeter saking lemesnya, perut sama isi nya kayak keluar semua. wajar wartawan TV 7 sampe ada yang tenggelem and meninggal dengan kecepatan boat yang tinggi badan boat yang ringan ombank yang gede kecelakaan emang rawan di sini.

Tapi semuanya kebayar air di laut nya jernih abis waranya biru long boat kita kayak melayang di atas air sungguh menakjubkan, lebih asik lagi nyebur and lirik –lirik karang di sini oke banget. Disni banyak pulau-pulau kecil yang indah ikan seliberan di bawah perahu hayah oks banget dah.


Sama kayak di jayapura di Sorong selain airnya yang jernih langitnya juga jernih and biru wah wah wah semuanya masih perawan and natural. Temans sekarang saya bru sadar kenapa NKRI adalah harga mati tidak boleh ada sejengkal tanah pun yang hilang. Tetap semangat pemuda pemudi Indonesia.

sumber:beritabaikdariindonesia
sumber asli: http://pemudapemudi.blogspot.com/

Jumat, 29 Mei 2009

Hebatnya Nenek Moyang Indonesia...Batik Pun punya unsur matematika!!

Batik tidak hanya kaya akan filosofi. Batik juga kaya akan penghitungan matematika. Tampaknya nenek moyang kita telah meninggalkan jejak matematika fractal pada kain batik Indonesia.

Adalah M Lukman, Yuri Hariadi alumnus ITB, dan Nancy Margried alumnus Universitas Padjadjaran Bandung membentuk Pixel People Project untuk melakukan penelitian itu.

Apa itu fractal? Fractal adalah salah satu cabang ilmu matematika yang mempelajari teknik perulangan.

Batik fractal adalah proyek awal Pixel Project. Nancy mengungkapkan ide munculnya batik fractal saat ia bersama Yun dan Luki (Lukman) membicarakan objek yang unik untuk dijadikan desain. Luki yang menjadi desainer senang menggambar objek unik. la sering menggambar robot atau tokoh komik dengan teori matematika fractal. Pada suatu ketika Nancy meminta agar Luki menggambar objek yang lebih organis seperti tumbuhan. Luki melukiskan gambar organik, yang kemudian tampak seperti batik.

Yun yang ahli matematika sepakat untuk meneliti kemungkinan batik-batik di Indonesia memiliki unsur matematika. Dari situ, mereka mulai mengumpulkan beragam motif batik untuk dianalisis dari sudut pandang matematika. Sebanyak 300 motif batik dianalisis. Mereka juga berkonsultasi dengan Achmad Haldani yang terkenal sebagai ahli batik tradisional di Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB.

"Ternyata dari hasil penelitian itu setiap batik tradisional memiliki unsur matematika. Ketika diaplikasikan ke komputer dengan menggunakan rumusan matematika fractal, terdapat kesamaan," kata Nancy kepada Media Indonesia di Jakarta, akhir pekan lalu.

Dengan rumus matematika fractal itulah batik-batik tradisional itu bisa dikembangkan dan dimodifikasi. Mereka kemudian menyebut batik hasil modifikasi itu sebagai motif batik fractal.

Sekitar 300 batik yang tersebar di Indonesia telah diteliti lalu didesain ulang lewat komputer dengan menggunakan peranti lunak open source khusus, yaitu J-Batik.

Hasil riset komprehensif yang dikembangkan lewat analisis fractal, menurut Luki, bisa menjadi pembuktian sahih bahwa akar batik memang berasal dari Indonesia. "Pembuktian itu benar bahwa batik bukan dari negara lain, tapi dari Indonesia. Dengan riset itu pula bisa membantu prediksi terhadap perkembangan motif batik Indonesia di masa depan," jelas Luki.

Inovasi yang terbilang sebagai sebuah terobosan baru di Iridonesia itu sangat menggembirakan. Apalagi desain pertama mereka bisa dipamerkan dalam ajang konferensi internasional seni generatif di Milan, Italia, akhir 2007 lalu.
"Dan kami satu-satunya yang menampilkan warisan tradisional dalam pameran itu. Responsnya pun sangat bagus," imbuh Luki.

Apalagi saat ini desain-desain batik fractal mereka telah masuk ranah industri. Rumah Batik Komar di Bandung telah bekerja sama dengan Pixel dalam mengembangkan batik fractal itu. Menteri Riset dan Teknologi Kusmayanto Kadiman pun menjadi salah satu pelanggan favorit batik fractal.

Nancy dan Luki menambahkan, setiap satu motif batik tradisional bisa didesain ulang dan dikembangkan menjadi ribuan motif baru. Namun, ada pula kendalanya di lapangan. "Tidak semua perusahaan alat batik bisa menciptakan alat batik yang cukup rumit. Jadi kalau motifnya mau dikembangkan lebih rumit lagi, takutnya malah tidak bisa dicetak," kata Nancy yang menjadi kepala bisnis dalam perusahaan mereka.

Keterbatasan itu membuat Luki selaku pencipta desain akan menciptakan desain lebih sederhana.

(Media Indonesia, 7 Agustus 2008/Humasristek)
sumber :beritabaikdariindonesia

make me fresh

Minggu, 24 Mei 2009

Merah Putih Berkibar di Autopolis

Merah Putih Berkibar di Autopolis
Sabtu, 23 Mei 2009 | 20:50 WIB
Laporan wartawan KOMPAS Gatot Widakdo

HITA, KOMPAS.com - Bendera merah putih berkibar di sirkuit Autopolis Jepang setelah tiga pebalap Indonesia menguasai posisi podium juara balap motor Petronas Asia Road Racing Championship Underbone race pertama, Sabtu (23/5). Denny Triyugo menjadi yang tercepat disusul Fitriansyah Kete dan Sigit PD.

Sementara pebalap Indonesia lainnya, Hokky Krisdianto menempati posisi keempat. Keberhasilan pebalap Indonesia menyapu posisi podium di luar prediksi. Pasalnya, posisi terdepan di babak kualifikasi tiga posisi terdepan ditempati pebalap asal Malaysia.

Denny yang tergabung dalam tim Yamaha Petronas PDR Racing memulai balapan dari posisi 13. Akan tetapi, secara perlahan pebalap kelahiran kota Yogyakarta ini mampu menyusul pebalap lain pada tiap lap. Denny akhirnya tampil sebagai yang terbaik setelah menyelesaikan sembilan lap dengan catatan waktu 14 menit 27,301 detik.

"Tentu saja saya sangat senang karena ini penampilan pertama saya di Autopolis dan langsung juara. Meski cuaca pada balapan cukup bagus, tetapi tetap tidak mudah untuk menyelesaikan balapan karena karakter sirkuit yang banyak tikungan dan turunan serta tanjakan," kata Denny.

Hal senada juga diungkapkan Fitriansyah dan Sigit yang tergabung dalam tim Yamaha U Mild U Bikers Indonesia Racing. "Saya sangat senang karena semuanya berjalan dengan sempurna. Setelan motor saya sudah lebih baik dan tidak ada kendala," ujar Fitriansyah.

Soal peluang di race kedua, baik Denny maupun Fitriansyah dan Sigit, menyatakan, jika kondisi cuaca cukup mendukung, peluang merebut posisi terdepan tetap terbuka. Perebutan tempat terdepan akan sangat ketat di race kedua. "Semuanya akan bertambah sulit jika lintasan diguyur hujan atau tiupan angin yang kencang," tambah Denny.

Brand Manajer U Mild Tofani Sadikin mengaku sangat puas dengan hasil ini. Menurutnya, motivasi pebalapnya untuk memenangi balapan sangat besar sejak berangkat dari Indonesia. "Pebalap kami sudah bertekad memenangi balapan. Target kami naik podium dan akhirnya terpenuhi," jelas Tofani.

Manajer tim Yamaha U Mild U Bikers Indonesia Racing Team, Yoshi Hardono menambahkan, timnya juga memasang target podium untuk race kedua. "Kami harap kabut dan hujan tidak turun, sehingga balapan tetap menarik. Semua tim punya peluang untuk menang, akan tetapi kondisi motor dan motivasi pebalap kami saat ini sedang bagus," ujar Yoshi.

Dengan hasil race pertama ini, posisi teratas klasemen pebalap ditempati Hokky Krisdianto. Tambahan 13 angka dari keberhasilannya finis di posisi keempat menjadikan koleksi angkanya 38 poin. Tempat kedua dan ketiga ditempati pebalap Malaysia, sedangkan Fitriansyah dan Denny menyodok ke peringkat 4 dan 5 dengan nilai sama 36.

Cuaca yang cerah dan embusan angin yang tidak terlalu kencang pada balapan ini berbeda dengan kondisi sehari sebelumnya saat pebalap melakukan kualifikasi. Kondisi ini membuat pebalap tampil lebih maksimal. Semua pebalap memiliki rata-rata kecepatan 111 kilometer per jam setiap lapnya. Karena itu, jarak antar pebalap juga sangat dekat.

Kelas underbone 115 cc ini hanya menyelesaikan balapan untuk lintasan sepanjang 3 kilometer atau tiga perempat dari panjang lintasan sirkuit Autopolis yang diresmikan tahun 1990.

Sementara itu di balapan kelas supersports 600 cc, pebalap Indonesia Sudarmono dan Harlan Fadillah hanya mampu menempati peringkat delapan dan sembilan. Juara di kelas ini diambil Decha Kraisat dari Thailand.

Formula Renault Asia, Rio Haryanto Naik Podium

Laporan wartawan KOMPAS Prasetyo Eko P

SHANGHAI, KOMPAS.com - Pebalap Indonesia Rio Haryanto berhasil finis kedua race pertama kejuaraan Formula Renault Asia kategori internasional di Sirkuit Shanghai, China, Sabtu (23/5). Sementara untuk kategori Asia, pebalap dari Kiky Black R acing itu tidak tertandingi oleh lawan-lawannya.

Rio mencatatkan waktu 18 menit 10,478 detik , tertinggal 1,21 detik dari juara pertama yang direbut pebalap Israel, Alon Doy. Pebalap dari tim March3 Racing ini start dari posisi pole dan tak terbendung saat melahap 10 putaran di lintasan sepanjang 4,603 kilometer.

Pebalap Perancis Benjamin Rouget melengkapi posisi podium dengan finis ketiga pada kategori internasional ini. Pebalap dari tim Asia Racing Team ini terpaut sangat jauh dari pebalap di depannya, yang mencapai sekitar sembilan detik.

Balapan race pertama yang berlangsung dalam cuaca mendung dengan lintasan kering ini berlangung seru. Mengawali balapan dari posisi ketiga di bawah Doy dan pebalap tuan rumah China , Zhi Qiang Zhang, Rio melakukan start sempurna hingga langsung berhasil melejit ke posisi kedua memasuki belokan pertama di belakang Doy.

Rio berusaha keras mengejar dan mencoba melakukan late braking di sejumlah tikungan untuk mengejar kecepatan Doy. Namun, beberapa kali roda mobil Rio mengunci hingga terlihat asap akibat gesekan ban dengan aspal.

Rio terlihat kesulitan di setiap tikungan lambat hingga Doy tetap melaju di depan. Beberapa kali ia berhasil menempel mobil Doy saat memasuki tikungan namun kembali ketinggalan saat keluar dari tikungan.

Untuk kategori Asia, Rio tidak tertandingi oleh lawan-lawannya. Hanya pebalap China, Qian g Zhang dari tim March3 Racing yang beberapa saat memberikan perlawanan namun tak mampu mengejar kecepatan Rio.

Rio menjadi pebalap Asia tercepat disusul Qiang Zhang yang mencatatkan waktu hampir 10 detik detik lebih lambat dari Rio . Sementara untuk podium ketiga kategori ini ditempati oleh pebalap Ka To Jim dari Hongkong.

Lomba atau race kedua bakal dilangsungkan hari ini. Berdasar hasil lomba pertama, Rio kali ini akan memulai balapan dari grid terdepan, di posisi kedua. Pebalap berusia 16 tahun ini menyatakan optimistis bisa tampil lebih baik pada race kedua karena ada kesempatan untuk mengoreksi masalah understeer yang dialaminya pada race pertama