Kamis, 02 Oktober 2008

PILOT INDONESIA TERBANGKAN GADAFFI

Gadaffi


Kapten Ganahadi Ratnuatmadja
Gadaffi pernah suguhkan kopi untuk kru, termasuk Ganahadi
Tidak banyak penerbang asing dipercaya untuk menjadi pilot pesawat kepala negara lain.

Ganahadi Ratnuatmadja, warga Indonesia, termasuk salah satu dari sedikit orang yang mendapat kepercayaan untuk menjadi pilot pesawat kenegaraan lain.

Sejak tahun 2004, Kapten Ganahadi Ratnuatmadja menerbangkan pesawat kepresiden Libya yang membawa pemimpin negara itu, Muammar Gadaffi, pejabat-pejabat penting serta keluarga Gadaffi sendiri.

"Sampai saat ini pun saya sendiri tetap belum tahu secara pasti alasan apa saya dipercaya dan ditugaskan oleh Muammar Gaddafi sebagai penerbang beliau di Libya karena belum pernah terjadi selama ini di Libya ada salah satu penerbang kepresidenan itu orang asing," kata Kapten Ganahadi Ratnuatmadja dalam acara Tokoh BBC Siaran Indonesia, Hari Minggu, 28 Oktober 2007.

Kapten Ratnuatmadja yang kelahiran Cimahi, Jawa Barat tahun 1954 itu menghabiskan sebagian besar hidupnya menjelajah angkasa mulai dengan pesawat DC-10 hingga pesawat jet modern.

Pilot di Negeri Orang
Kapten Ganahadi Ratnuatmadja
Sampai saat ini pun saya sendiri tetap belum tahu secara pasti alasan apa saya dipercaya dan ditugaskan oleh Muammar Gaddafi sebagai penerbang beliau
Ganahadi Ratnuatmadja

Lulus pendidikan penerbang Garuda Indonesia-Sotramat Flying School, Belgia tahun 1974, dia langsung bekerja di Garuda Indonesia sebagai kapten penerbang untuk pesawat DC-10.

Setelah 15 tahun bekerja di maskapai penerbangan nasional Indonesia, Ganahadi memutuskan hijrah ke Saudi Arabian Airlines sebagai kapten penerbang A300-600 hingga tahun 1994.

Sebagian besar karir Kapten Ganahadi dilalui di kawasan Teluk termasuk di Kuwait Airways dan di Royal Flight of Kuwait sebagai penerbang pesawat kerajaan.

Di juga pernah bekerja untuk pesawat kerajaan Abu Dhabi. Sebelum pindah ke Libya, Ganahadi bekerja untuk maskapai penerbangan Qatar Airways serta Qatar Amiri Flight, pesawat kerajaan Qatar.

Menurut Kapten Ganahadi, dia bermula berkenalan dengan Muammar Gaddafi saat mengantarkan pemimpin Libya tersebut pulang dari Uni Emirat dengan pesawat kerajaan.

Di Libya, dia terdaftar sebagai salah satu dari tiga penerbang utama untuk pesawat kepresidenan Libya dengan bendera maskapai Afriqiyah Airways, milik pemerintah Libya.

Afriqiyah adalah kata dalam bahasa Arab untuk menyebut benua Afrika. Maskapai ini berbasis di Tripoli, ibukota Libya.

Tanggapan pendengar

Wawancara Tokoh ini mengundang tanggapan pendengar dari berbagai daerah. Namun karena keterbatasan ruang, BBC tidak bisa memuat semua komentar yang masuk.

Yurisanto Sutoyo SH, Jakarta:

" Saya tertarik dengan karier Kapten Ganahadi, sungguh membanggakan ditengah kerinduan kita akan sosok pemimpin negeri ini yang mumpuni".

Rosyidi:(yang tidak mencantumkan asal kota)
"Saya bangga dengan Bapak Ganahadi, karena Indonesia selama ini hanya di lihat dari sisi negatifnya saja dan ternyata ada juga putra terbaik negeri ini yang di percaya oleh negara lain tanpa kolusi dan nepotisme seperti di dalam negeri sendiri".

Maristiyawan Eko, Lampung:
"Jatidiri bangsa Indonesia sebenarnya adalah konsistensi dan komitmen untuk menjunjung tinggi integritas. Contohnya ya putra Indonesia yang dipercaya menjadi pilot Presiden Khadaffi".

Akhmad, Pangkalpinang:
" Bangga juga melihat orang Indonesia (Kapten Ganahadi),dipercaya menjadi driver pesawat kenegaraan Libya. Paling tidak bisa menjawab keraguan masyarakat internasional tentang keadaan carut-marut kondisi penerbangan Indonesia".