PRESS RELEASE MOUNT KILIMANJARO
Written by Federasi Mountaineering Indonesia
Sunday, 13 April 2008
MERAH PUTIH SUDAH DITANCAPKAN DI PUNCAK BENUA AFRIKA
Kamis, 11 April 2008, pukul 10.00 waktu Tanzania (14.00 WIB), pendaki utama Ekspedisi Indonesia Mendaki Tujuh Puncak Tertinggi di 7 Benua -Federasi Mountaineering Indonesia (FMI), Franky Kowaas, berhasil menancapkan bendera Merah-Putih di puncak tertinggi Benua Afrika, Mount Kilimanjaro (Uhuru Peak, 5.963 mdpl) di Tanzania.
Awal pendakian dilakukan dari Marangu Gate pada 8 April. Setelah melalui Horombo Hut, pendakian dapat mencapai Kibo Camp diketinggian 4.700 mdpl pada 10 April. Kibo Camp adalah titik untuk melakukan summit attack (mendaki ke puncak), tepat di kaki puncak Uhuru Kilimanjaro. Peralihan musim di bulan April menyebabkan keadaan gunung dihujani es dan salju sehingga menimbun jalur pendakian. Musim pendakian sudah berlalu dan keadaan gunung sepi dari para pendaki. Tetapi kondisi ini tidak melunturkan tekad dan semangat Franky dan tim untuk menuju puncak tertinggi benua Afrika itu.
Dalam pendakian, Franky ditemani Zacharia Minja dan Mani, keduanya adalah pendaki gunung kawakan Tanzania. Dari Kibo camp, pagi hari 11 April pukul 00.20, dibawah siraman hujan dan salju, ketiganya mulai melangkah mendaki menuju kawasan bersalju Gillmans Point. Cuaca tidak bersahabat. Salju setebal satu meter menutupi punggungan jalur ke puncak. Tetapi berbekal keterampilan dan pengalaman, mereka bertiga tetap melangkah maju.
Setelah lebih dari sembilan jam berjuang ditengah cuaca buruk, tepat pukul 10.00 waktu Tanzania (14.00 WIB) Franky Kowaas berhasil mencapai puncak Uhuru, Mount Kilimanjaro, diketinggian 5.963 mdpl. Bendera merah putih sebagai identitas bangsa dikibarkan Franky atas keberhasilan ekspedisi dalam mencapai puncak tertinggi Benua Afrika.
Perjalanan belum selesai. Pada hari itu juga dari puncak mereka turun ke Horombo hut (3.720 mdpl) dan tiba pukul 17.00. Setelah bermalam di Horombo,keesokan harinya (12/4) tim harus berjalan selama enam jam lagi untuk mencapai Marangu Gate (1980 mdpl) sebelum ke Arusha untuk kembali ke Jakarta.