ANUGERAH TANDA KEHORMATAN “UN MEDAL” UNTUK PASUKAN GARUDA XXIII-B Oleh : Genaria Pandjaitan 25-Aug-2008, 09:11:29WIB |
(Adshit Al Qusayr, 23/8) Tepuk tangan meriah warga Lebanon menggema di Lapangan Upacara “Soekarno Base”. Raut wajah penuh haru dan bangga terpancar di wajah mereka. Bahkan tidak sedikit diantaranya yang menitikkan air mata manakala mendengar Lagu Kebangsaan Lebanon Qulna Lil Waton dinyanyikan oleh 850 prajurit Satgas Yon Mekanis TNI Kontingen Garuda XXIII-B yang bertugas dalam misi Perdamaian PBB di Lebanon Selatan. Pujian pun bertaburan, “Syukran, Indunissiyah!” (Terima kasih, Indonesia!) atau “Ta’ajjabna ilaik!” (Kami salut pada anda!). Demikian ucapan yang disampaikan warga Lebanon Selatan yang menghadiri upacara dalam rangka penganugerahan tanda kehormatan UN Medal kepada Kontingen Indonesia di Markas Konga XXIII-B UN Posn 7-1 Adshit Al Qusayr. Upacara ini sendiri dipimpin langsung oleh Force Commander (Panglima) UNIFIL Mayjen Claudio Graziano selaku Inspektur Upacara. Dalam amanatnya Mayjen Claudio Graziano mengungkapkan, kebanggaan sekaligus pujiannya terhadap pasukan Indonesia yang telah melaksanakan tugas dengan amat baik selama lebih dari 9 bulan, dimana berkat kontribusinya yang signifikan telah mampu menciptakan stabilitas keamanan di Lebanon Selatan melalui upaya-upaya dan inovasi yang belum pernah dilakukan kontingen lainnya seperti kursus komputer, kursus Bahasa Inggris, kursus memasak, pelayanan kesehatan, kerja bakti, latihan bela diri, latihan kesenian Indonesia, smart car (mobil pintar), latihan P3K dan Evakuasi, renovasi pusat kegiatan sosial, dan lain sebagainya. Menurut Mayjen Claudio Graziano, apa yang dilakukan oleh prajurit Indonesia benar-benar telah mencerminkan pelaksanaan tugas sesuai mandat Resolusi Dewan Keamanan PBB No. 1701. Seusai amanat, Mayjen Claudio Graziano berkenan menganugerahkan dan menyematkan langsung tanda kehormatan “UN Medal” (Medali PBB) kepada seluruh Perwira Satgas Konga XXIII-B. Yang pertama kali disematkan ialah Wadan Sektor Timur UNIFIL Kolonel Inf Haryoko Sukarto mewakili prajurit yang bertugas sebagai Staf di UNIFIL HQ dan di Komando Sektor Timur. Selanjutnya berturut-turut, Komandan Satgas Konga XXIII-B Letkol Inf A M Putranto, S.Sos dan Wadan Satgas Letkol (Mar) Ipung Purwadi juga disematkan medali oleh Jenderal Italia itu. Kemudian, penyematan berlanjut kepada seluruh Perwira Staf dan Komandan Kompi. Sementara disaat yang bersamaan, para Petinggi UNIFIL, baik dari kalangan Militer maupun Sipil yaitu Kepala Staf UNIFIL, Komandan Sektor Timur dan Barat, Komandan Kontingen Belgia dan Director of Political and Civil Affair ikut menyematkan Medali PBB ini kepada pasukan upacara lainnya. Selain itu, Duta Besar RI untuk Lebanon R. Bagas Hapsoro, S.H, MA dan Konjen RI di Jeddah Gatot Abdullah Mansyur juga berkenan menyematkan medali kehormatan ini. Kegiatan menyanyikan lagu Kebangsaan Lebanon yang dilanjutkan dengan lagu Kebangsaan “Indonesia Raya” bukanlah satu-satunya “bintang” pada acara hari itu. Banyak atraksi dan unjuk keterampilan oleh para Prajurit Garuda XXIII-B yang menuai pujian, termasuk hasil karya berupa patung Garuda berukuran raksasa yang diletakkan sebagai background pasukan upacara. Unjuk keterampilan yang juga mengundang decak kagum ialah pada saat Pasukan Indonesia memperagakan Baris Berbaris, terutama pada saat pelaksanaan “Periksa Kerapihan” dan “Kosongkan Senjata”. Demikian pula halnya saat melakukan penghormatan pasukan dan pemeriksaan pasukan. Semuanya terlihat kompak, serempak dan penuh energi. Salah seorang tamu, Komandan Kontingen Nepal Letkol Sanjog sangat terkesan dengan penampilan pasukan upacara ini. Ia mengatakan, apa yang ditampilkan oleh prajurit Indonesia mengingatkan dirinya saat mengikuti pendidikan di Royal Military Academy Sandhurst (RMAS) Inggris. Bahkan menurutnya, “It is better, perfect!”. Selesai upacara, Force Commander dan sekitar 500 undangan yang hadir hari itu menikmati atraksi lainnya yang dilakukan oleh para Prajurit Garuda XXIII-B. Atraksi pertama ialah tari “Mambre” yang merupakan tarian perang dari Papua. Irama tabuhan gendang dan terompet serta keharmonisan dan gerakan dnamis dari prajurit Kompi Mekanis-C/Cheetah menggambarkan situasi konflik di Lebanon yang pada akhirnya dapat didamaikan dengan kehadiran pasukan UNIFIL di wilayah ini yang ditandai dengan berkibarnya bendera PBB dan Merah Putih serta beberapa bendera kontingen negara lain seperti Italia, Spanyol, India, Nepal, China, Polandia dan Malaysia di bagian akhir tarian. Kontan, penampilan kolosal ini membuat para undangan terpukau dan memberikan applaus yang meriah. Selanjutnya, atraksi yang diperagakan ialah atraksi bela diri Karate aliran Sotokan dengan nomor Kata Beregu, Ambusen, Teki Shodan yang dipadukan dengan permainan Double Sticks oleh para Prajurit Kompi Mekanis-D/Dragon. Pada akhir rangkaian bela diri ini, masing-masing kecabangan yaitu Karate, Taekwondo, Silat “Kera Sakti” dan Silat “Merpati Putih” melakukan demo pematahan balok kayu, pemecahan biji kemiri, pematahan kikir baja, atraksi salto dan ditutup dengan pemecahan kendi air dengan double sticks yang diikuti dengan terbentangnya layar bergambar simbol Satgas Garuda XXIII-B yang bertuliskan “We are Peacekeepers”. Kemudian, atraksi selanjutnya ialah Kolone Senapan oleh para prajurit Kompi Bantuan. Atraksi yang memiliki tingkat kesulitan dan konsentrasi pikiran yang tinggi ini juga dapat ditampilkan secara apik dan sempurna sehingga lagi-lagi mendapatkan applaus meriah dari hadirin. Sedangkan atraksi terakhir ialah kolaborasi antara prajurit Garuda dengan masyarakat Lebanon saat melakukan P3K dan Evakuasi dalam menghadapi bencana alam. Pada akhir atraksi sekaligus dilaksanakan pelantikan Tim P3K dan Evakuasi oleh Dansatgas Konga XXIII-B sebanyak 4 tim dari berbagai wilayah di dalam Area Operasi Kontingen Indonesia. Puncak acara ditutup dengan defile pasukan upacara untuk memberikan penghormatan kepada Force Commander Mayjen Claudio Graziano yang telah berkenan menganugerahkan “UN Medal” kepada Kontingen Indonesia. Seusai upacara, Mayjen Claudio Graziano juga berkenan untuk melakukan penanaman pohon di Indobatt Green Park sebagai bagian upaya mensukseskan kampanye penghijauan guna mengurangi dampak pemanasan global. Pada kesempatan itu, Mayjen Claudio Graziano kembali memuji inovasi Kontingen Indonesia ini. Raut kepuasan dan kebanggaan terlihat jelas di wajahnya. Tidak dinyana, Ia kemudian memutuskan untuk mengikuti acara resepsi dan makan siang di Rubb Hall Konga XXIII-B. Hal ini di luar dugaan dan surprise karena sesuai jadwal yang telah disepakati, Force Commander seharusnya langsung kembali ke UNIFIL HQ di Naqoura. Tak pelak, ini merupakan apresiasi tertinggi yang diberikan Mayjen Claudio Graziano kepada Kontingen Indonesia sebab hal ini jarang sekali terjadi. Biasanya di kontingen negara lain, Jenderal Italia ini langsung pergi seusai mengikuti pelaksanaan upacara tanpa mengikuti resepsi. Acara resepsi di Rubb Hall ini diawali dengan pemotongan kue tar oleh Force Commander dan Dubes Indonesia sebagai ungkapan rasa syukur atas kelancaran pelaksanaan tugas di Lebanon selama ini. Selanjutnya, seluruh undangan yang hadir dipersilahkan menikmati hidangan khas Indonesia yang telah disiapkan serta hidangan-hidangan lainnya. Mayjen Claudio Graziano memuji cita rasa masakan Indonesia yang dikatakannya “mengugah selera dan cocok dengan lidahnya”. Sambil menikmati hidangan, para tamu dihibur dengan suguhan live musik, paduan suara kolaborasi antara prajurit dari Kompi Mekanis-A/Lebah dengan masyarakat wilayah El Aaddaise dan kesenian Angklung Mang Udjo khas Sunda yang dimainkan oleh para prajurit Garuda dari Kompi Mekanis-B/Ajax dibawah pimpinan Kapten Kav Mujahiddin sebagai Dirigen. Dua partitur lagu yang dimainkan mereka yaitu “We Are The Champion” (The Queen) dan “My Heart Will Go On” (Celine Dion) ternyata mampu membius para undangan. Applaus meriah pun menggema di seluruh penjuru Rubb Hall seusai penampilan ini. “It’s execellent. I have never seen the ceremony like this before!” demikian jawaban dari Brigjen Wouters Komandan Kontingen Belgia saat diminta komentarnya tentang acara pada hari itu. Keseluruhan acara pada hari itu juga dihadiri oleh perwakilan Lebanon Armed Forces (LAF), para Pejabat UNIFIL HQ, para Pejabat Sektor Timur dan Sektor Barat UNIFIL, para Komandan Kontingen UNIFIL, dan para Kepala Wilayah dan Tokoh Masyarakat, termasuk para remaja dan anak-anak yang berada di dalam Area Operasi Konga XXIII-B. Hal ini jarang terlihat di acara-acara kontingen negara lain dimana para tamu yang datang biasanya hanya berasal dari kalangan internal UNIFIL saja. Kedatangan para tamu yang beraneka ragam ini menunjukkan bahwa Konga XXIII-B telah diterima dan diakui eksistensinya oleh seluruh kalangan yang berada di Lebanon Selatan. Setelah seluruh kegiatan yang dijadwalkan berakhir, dilaksanakan acara tambahan berupa pemberian penghargaan kepada Peleton Terbaik pada saat pelaksanaan upacara penganugerahan UN Medal, yang kali ini berhasil diraih oleh Peleton dari Markas Batalyon dibawah pimpinan Lettu Inf Paulus Panjaitan sebagai Komandan Peleton. (Perwira Penerangan Satgas Yon Mekanis TNI Konga XXIII-B/UNIFIL, Kapten Chb Sandy Maulana Prakasa, S.Ikom/Dispenad) |
Kamis, 18 September 2008
ANUGERAH TANDA KEHORMATAN “UN MEDAL” UNTUK PASUKAN GARUDA XXIII-B
Posted by new indonesia at 16.24