PASUKAN GARUDA BUKA PUASA BERSAMA DENGAN MASYARAKAT LEBANON SELATAN Oleh : Genaria Pandjaitan 24-Sep-2008, 13:39:24WIB |
(Adshit Al Qusayr, 23/9) Tak pernah terbayang dalam benak Khatim (12 tahun), bahwa langit diatas desanya akan dipenuhi benda asing bernama “Layang-layang”. Dua tahun yang lalu tepatnya pada bulan Juli 2006, seluruh penjuru langit tersebut dipenuhi oleh jet-jet tempur Israel yang menggempur sebagian besar desa-desa di Lebanon Selatan sehingga menimbulkan kerusakan dan korban jiwa. Namun sore itu, semuanya berubah. Tidak ada lagi tangis sedih dan rasa takut, berganti dengan keceriaan dan kegembiraan saat melihat para prajurit Indonesia dengan lincah memainkan berbagai macam dan ukuran Layang-layang yang dibuat oleh mereka sendiri. Penampilan perdana permainan khas rakyat Indonesia di wilayah misi PBB yang digelar di Lebanon Selatan ini merupakan salah satu dari beberapa kreativitas yang ditampilkan dan dilombakan oleh para prajurit Yon Mekanis TNI Kontingen Garuda (Konga) XXIII-B, dalam rangka merayakan International Day of Peace dan untuk menyambut HUT ke-63 TNI serta sekaligus acara Buka Puasa Bersama (Iftar) dengan masyarakat di dalam Area Operasi Kontingen Indonesia. Sore pukul 15.00 bertempat di Lapangan Parade “Soekarno Base”, Layang-layang sontak menjadi idola sekitar 505 orang penduduk Lebanon Selatan, terdiri 355 anak-anak dan remaja serta 120 orang Tokoh Masyarakat dan Tokoh Agama. Disamping itu, 130 orang perwakilan Kontingen Negara UNIFIL (United Nations Interim Force in Lebanon) ikut pula menghadiri acara ini, yaitu dari Portugal, Nepal, Spanyol, Italia, Belgia dan Malaysia serta perwakilan dari LAF (Lebanon Armed Forces). Mereka yang hadir terheran-heran sekaligus kagum dengan kreasi ini. Walaupun dari segi bentuk dan bahan bakunya cukup sederhana namun Layang-layang tersebut mampu menghibur dan menghadirkan suasana ceria dan gembira. Terlebih bagi para prajurit Indonesia, mereka saling bersaing menampilkan permainan Layang-layang itu agar terlihat apik, menarik dan dapat terbang dengan cantik di angkasa sehingga terpilih menjadi pemenang lomba dan menerima hadiah dari Komandan Sektor Timur UNIFIL Brigjen Medina Fernandez yang turut hadir dalam acara itu.
Usai lomba layang-layang, para prajurit Garuda bergembira bersama dengan anak-anak dan remaja Lebanon dalam berbagai games, lomba menggambar dan atraksi sulap. Permainan-permainan ala 17 Agustus-an seperti menusuk balon dengan mata tertutup, membawa bola tenis berpasangan dan lomba balap bakiak beregu yang disuguhkan dalam acara tersebut merupakan pengalaman baru dan sungguh mengasyikkan bagi anak-anak dan remaja Lebanon. Aneka games sendiri berlangsung amat meriah karena mereka tidak mau menyerah begitu saja walaupun baru pertama kalinya mengenal berbagai permainan itu. Mereka begitu antusias dan bersemangat dalam setiap perlombaan. Jadilah lapangan yang biasanya sunyi menjadi riuh rendah karena teriakan dan tawa ceria anak-anak dan remaja Lebanon yang hadir. Demikian pula halnya saat perlombaan menggambar, animo mereka sangat besar. Bahkan, pihak panitia sampai kehabisan stok kertas gambar karena banyaknya peserta. Namun hal ini tidak sampai mengganggu kelancaran perlombaan. Yang lebih heboh lagi sewaktu penampilan atraksi sulap dimana anak-anak dan para remaja ini berdesak-desakan ingin melihat dari dekat. Salah satu atraksi yang menyedot perhatian ialah atraksi menyulap kertas tisu yang terbakar menjadi uang kertas 5.000 Lebanon Pounds (LBP) atau sekitar 30.000 Rupiah. Kontan mereka berebut untuk meminta uang tersebut dari tangan Si Pesulap yaitu Sertu Suswadi.
Di sela-sela acara lomba, ditampilkan pula hiburan Indobatt Band yang berkolaborasi dengan personel dari Kontingen Portugal dan pemuda-pemudi Lebanon. Komentar bernada pujian meluncur dari beberapa hadirin, diantaranya dari Komandan Satgas Zeni Portugal Letkol Jorge Caetano, “It’s fascinating! I never imagine before that Indonesian Contingent is able to organize such a formidable program” (Mengagumkan! Saya tidak menyangka Kontingen Indonesia dapat mengadakan acara yang begitu hebat seperti ini). Lain lagi komentar Komandan Batalyon Nepal Letkol Pawan Raj Ghimire, “Your relationship between the Lebanese people is really amazing!” (Kedekatan anda dengan warga Lebanon sungguh luar biasa!”).
Acara yang digagas oleh Komandan Satgas Konga XXIII-B Letkol Inf A M Putranto, S.Sos merupakan upaya untuk menciptakan stabilitas dan kondisi perdamaian yang permanen sekaligus meminimalkan potensi konflik di masa yang akan datang. Lebih jauh, Dansatgas mengharapkan melalui kegiatan ini dapat mengisi kevakuman kegiatan pemerintahan setempat yang sementara ini masih belum solid sebagaimana halnya yang terjadi di pemerintahan pusat yang saat ini dalam tahap konsolidasi kabinet. Secara nyata, selain melalui acara yang bersifat rekreatif dan edukatif, upaya ini diwujudkan juga dalam kegiatan bazaar dimana dalam acara sore itu sebanyak 10 pedagang dari warga setempat diberikan kesempatan untuk membuka stand dan berjualan pakaian, barang elektronik, kerajinan tangan, souvenir, parfum dan lain-lain. Tujuannya untuk mendorong perputaran roda perekonomian di wilayah bekas konflik tersebut.
Acara dilanjutkan dengan acara sambutan dari Dansatgas Konga XXIII-B yang dikuti sambutan dari Dansektor Timur UNIFIL. Dalam sambutannya, Dansatgas menyampaikan bahwa acara yang digelar pada hari itu sekaligus merupakan acara perpisahan kepada masyarakat setempat karena dalam waktu dekat Kontingen Indonesia yang bertugas saat ini akan mengakhiri tugasnya dan akan digantikan oleh Kontingen Indonesia yang baru. Ia mengucapkan terima kasih dan apreasiasi atas bantuan dan kerjasama yang ditunjukkan oleh masyarakat Lebanon selama ini sehingga pasukan Indonesia seperti berada dirumahnya sendiri. Ucapan terima kasih juga ditujukan kepada anak-anak dan remaja Lebanon yang berpartisipasi aktif dalam setiap kegiatan Cimic (Civil Military Cooperation) yang dilaksanakan oleh Kontingen Garuda XXIII-B. Di sisi lain dalam kesempatan yang sama, Dansektor Timur Brigjen Medina Fernandez mengucapkan “Selamat” atas HUT ke-63 TNI dan menyampaikan penghargaannya kepada Kontingen Indonesia yang telah berhasil mencapai “the perfect and the highest standard of accomplishment the humanitarian role of the battalion within its mandate towards the local people for assuring stability and prevailing peace in South Lebanon” (Kesempurnaan dan tingkat tertinggi dalam penyelesaian tugas kemanusiaan sesuai mandat yang diembannya guna menjamin stabilitas dan meluasnya kedamaian/perdamaian bagi masyarakat di Lebanon Selatan). Seusai penyampaian kata sambutan, acara dilanjutkan dengan pelepasan balon dan Merpati Putih oleh Dansektor Timur UNIFIL, Dansatgas Konga XXIII-B, Perwakilan LAF, serta seluruh Tokoh Masyarakat di dalam Area Operasi Indonesia yang merupakan simbol telah terciptanya perdamaian yang hakiki di Lebanon Selatan
Rangkaian acara ditutup dengan jamuan makan malam sekaligus buka puasa bersama dengan menu ala Indonesia. Sop Buntut, Ikan Kakap, Sate Kambing bumbu Kacang, Ayam Goreng, Perkedel, Mie goreng dan Nasi goreng serta Kerupuk ternyata cukup diminati. Sambutan para hadirin dan tamu undangan yang menikmati hidangan amat positip. Mereka memuji cita rasa masakan Indonesia. Ini terlihat dari animo sebagian besar yang hadir untuk menambah porsi makanannya sampai 2 atau 3 kali. (Perwira Penerangan Satgas Yon Mekanis TNI Konga XXIII-B/UNIFIL, Kapten Chb Sandy Maulana Prakasa, S.Ikom/Dispenad) |
Kamis, 25 September 2008
Posted by new indonesia at 21.59