Jumat, 19 September 2008

BENGKULU DIPERSIAPKAN SEBAGAI BASIS PELABUHAN BARAT INDONESIA
BANGUN JALUR KA LISTRIK TERPANJANG DI ASIA TENGGARA
INVESTASI TEMBUS RP 21 TRILIUN.
KOMPAS[Agustus 2008] JAKARTA, SABTU — PT Pathaway International akan membangun terminal dan jalur kereta api listrik sepanjang 300 kilometer, yang merupakan jalur terpanjang di Asia Tenggara. Jalur kereta api untuk mengangkut batu bara itu menghubungkan Pelabuhan Pulau Baai di Bengkulu dengan Kabupaten Muara Enim di Sumatera Selatan.
Pembangunan jalur kereta listrik dengan kapasitas angkut sekitar 40 juta ton batu bara per tahun itu ditargetkan selesai pada akhir 2012.

Presiden Direktur PT Pathaway International Djoko Soedibyo, Jumat (15/8) di Jakarta, menjelaskan, pembangunan jalur kereta api menuju Pelabuhan Pulau Baai itu untuk mengatasi kendala pengangkutan batu bara dari lokasi tambang.

Proyek jalur kereta api itu meliputi lintasan jalan sepanjang 279,5 km, jembatan 16,5 km, dan terowongan 4 km. ”Pembangunan ini akan membuka Bengkulu menjadi pintu alur angkutan global dan memasok kebutuhan batu bara nasional,” kata Soedibyo.

Pembangunan terminal dan jalur kereta api batu bara itu membutuhkan dana Rp 21 triliun. Pendanaan berasal dari modal (equity) perusahaan 600 juta dollar AS dan pinjaman dari perbankan asing 1,7 miliar dollar AS.

Pelabuhan Pulau Baai untuk batu bara yang dikelola PT Pathaway International menempati areal seluas 500 hektar yang disewa dari PT Pelindo II.

Jalur kereta melintasi Kota Bengkulu, Kabupaten Kepahyang, dan Rejang Lebong di Bengkulu, Kabupaten Musi Rawas, Lahat, Muara Enim, dan Empat Lawang di Sumatera Selatan, serta melintasi areal Taman Nasional Bukit Barisan.

Suplai listrik bagi kereta api dipenuhi dengan membangun PLTU Mulut Tambang di Empat Lawang yang berkapasitas 300 MW.

Menurut Port Advisor PT Pathaway International Paulus K, pihaknya berencana mengeruk sedimentasi pada jalur masuk pelabuhan serta kolam penampung kapal berukuran 2,5 x 5 kilometer. Pengerukan untuk meningkatkan kedalaman alur hingga 15,5 meter agar daya tampung terhadap kapal berkapasitas 70.000 DWT meningkat.

Pada 2010, pembangunan 50 km jalur kereta ditargetkan selesai, yakni dari Pulau Baai ke lokasi tambang batu bara milik Pathaway International di Taba Penanjung, Bengkulu. Penyelesaian jalur itu untuk mengangkut 5 juta ton batu bara per tahun.

Potensi batu bara yang dapat diangkut melalui jalur kereta itu 3-5 juta ton per tahun dari Bengkulu, 20 juta ton dari Muara Enim, dan 20 juta ton dari Empat Lawang. (lkt)
-------------------------------

Dengan demikian Kota Bengkulu ke depan akan menjadi liasion Indonesia dengan negara2 Eropa, Asia Barat dan Afrika dalam hal ekspor dan impor melalui jalur laut. PT Pathaway International mempersiapkan Provinsi Bengkulu, khususnya Kota Bengkulu (Pelabuhan Pulau Baai) dengan Free Trade Zonenya sebagai jalur alternatif dari kepadatan Selat Malaka, bahkan diprediksikan akan menggantikan jalur tsb. Tak heran saat ini banyak investor dari Singapura, Malaysia dan Thailand yang mulai nyari2 tanah/lahan di Kota Bengkulu.