Jumat, 19 September 2008

Industri Kapal Dapat Order Rp 2,7 Triliun dari Norwegia
Kamis, 28 Agustus 2008 | 00:54 WIB

Batam, Kompas - Industri galangan kapal PT Batamec di Batam menerima order pembuatan kapal tandu dari perusahaan perkapalan di Norwegia senilai Rp 2,7 triliun. Dua kapal tandu yang telah selesai dikerjakan segera dikirim ke Norwegia.

Hal itu dikatakan Gubernur Provinsi Kepulauan Riau Ismeth Abdullah di Batam, Rabu (27/8). ”PT Batamec menerima pesanan 10 kapal dari Norwegia karena biaya pembuatan kapal itu di Batam lebih murah dibandingkan dengan pembuatan kapal sejenis di negara-negara Eropa,” ujarnya.

Sementara itu, Managing Director Allocean—salah satu perusahaan yang memesan kapal— John P Love mengatakan, nilai kapal tandu yang dipesan mencapai 30 juta dollar Amerika Serikat (AS) per unit. Kapal itu digunakan untuk menarik kapal-kapal besar, seperti kapal tanker, kapal kargo, dan kapal pengangkut gas alam cair (LPG).

Dengan pesanan sebanyak 10 unit, nilai proyek pembuatan kapal itu mencapai 300 juta dollar AS atau setara Rp 2,7 triliun dengan nilai tukar Rp 9.000 per dollar AS.

John menilai kapal tandu produksi PT Batamec baik. Karena itu, perusahaan di Norwegia itu memesan 27 unit kapal.

Menurut Ismeth, dengan banyaknya pesanan pembuatan kapal di Batam, pemerintah pusat dapat memperoleh pajak dari pajak penghasilan badan. Selain itu, tenaga kerja lokal dapat terserap.

Ismeth belum dapat memastikan seberapa besar tenaga kerja lokal terserap atau bekerja di tingkat manajerial di perusahaan galangan kapal. Yang jelas, salah satu manajer, Commissioning Manager Yan Naing Kyaw, merupakan warga negara Myanmar.

Menurut Ismeth, dengan perkembangan industri galangan kapal, tenaga kerja lebih banyak dapat terserap. ”Masyarakat yang bekerja di perusahaan tersebut dapat memperoleh penghasilan,” katanya. Bahan baku yang dipakai berasal dari produk lokal dan sebagian diimpor. (FER)

http://cetak.kompas.com/read/xml/200....dari.norwegia