Senin, 22 September 2008

PENDIDIKAN KOMANDO LULUSKAN TUJUH SISWA KAMBOJA
Oleh : Genaria Pandjaitan

22-Sep-2008, 09:54:42WIB

Pendidikan Komando Angkatan 87 Tahun 2008 berhasil meluluskan 129 siswa (peserta didik), tujuh orang diantaranya berasal dari Kamboja. Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Kopassus) Mayor Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo, saat menutup secara resmi pendidikan Komando tersebut di Pantai Permisan Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, Sabtu (20/9), mengatakan saat pendidikan baru dimulai diikuti oleh 152 siswa dari angkatan bersenjata dua negara bersahabat, Indonesia dan Kamboja. “Namun, hingga akhir pendidikan ini, sebagian siswa terpaksa tidak bisa menyelesaikan karena permasalahan kesehatan dan beberapa hal”, kata Mayor Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo.

Menurutnya, untuk menjadi prajurit komando tidak mudah karena merupakan sebuah pekerjaan yang membutuhkan semua pengorbanan. Mayor Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo mengingatkan, dengan status sebagai prajurit komando, para mantan peserta didik memiliki beban tugas dan tanggung jawab yang tidak ringan dalam menangani setiap ancaman dan gangguan yang dapat menggoyahkan persatuan dan kesatuan bangsa. Oleh karena itu, kata Mayor Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo, setiap prajurit komando harus senantiasa meningkatkan profesionalitas dan selalu siap dalam menghadapi setiap penugasan di daerah konflik manapun demi tetap tegaknya NKRI. “Bagi siswa dari negara sahabat, Kamboja, yang dapat menyelesaikan hingga akhir, saya ucapkan selamat. Peliharalah komunikasi antara kedua angkatan bersenjata”, kata Mayor Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo.



Pendidikan Komando Angkatan 87 Tahun 2008 ini diikuti 10 siswa dari Kamboja. Tetapi hingga akhir pendidikan hanya tujuh orang yang lulus. Atase Pertahanan Kamboja Kolonel Top Vanna, saat ditemui seusai upacara penutupan menyatakan bangga terhadap keikutsertaan negaranya dalam latihan tersebut. Menurutnya, Kamboja pernah mengirimkan 100 siswa untuk mengikuti pendidikan komando pada 1994-1995. “Namun siswa yang kami kirim saat ini merupakan yang sejak adanya kerjasama yang baru dan kita harap kerjasama ini berkelanjutan, ujarnya.


Sementara itu, salah satu siswa dari Kamboja, Letnan Dua Sok Bun Thoeun mengaku bangga mengikuti pendidikan komando tersebut. "Saya bangga bisa ikut berlatih dan lulus mendapatkan baret merah Kopassus, karena Kopassus Indonesia diakui sebagai salah satu dari tiga besar pasukan elite dunia”, katanya. (sumber : mediaindonesia.com)