Jumat, 19 September 2008

Pemprov Gagas Bangun Ikon Baru
Thursday, 28 August 2008

Makassar, Pemerintah Provinsi Sulsel menggagas pembangunan satu kawasan ruang publik untuk mengembalikan landmark Kota Makassar, sebuah ikon baru rencananya akan dibangun di sekitar pesisir pantai Kota Anging Mammiri. Dalam kawasan ini, nantinya juga akan dibangun 11 sarana publik antara lain plaza, diplomatic village, waterway parade, balai rakyat,dan tugu 1.000 pahlawan Indonesia.

Selain itu, akan dibangun pula sebuah masjid yang akan menjadi centre point Indonesia. Untuk merealisasikan pembangunan kawasan seluas 150 hektare (Ha) ini, Pemprov Sulsel membutuhkan dana awal sebesar Rp150 miliar untuk melakukan penyiapan lahan berupa pematangan lahan.Dana ini belum termasuk pembangunan fisik dalam kawasan tersebut yang diperkirakan menelan dana sebesar Rp500 miliar.

Rencana pembangunan kawasan baru ini dipaparkan Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo di hadapan seluruh anggota DPRD Sulsel di rumah jabatan Ketua DPRD Jalan Ratulangi Makassar tadi malam. Syahrul mengatakan, ide tersebut dimunculkan untuk membangun peradaban baru di Makassar sekaligus menjadikan Sulsel sebagai pusat Indonesia.

Menurut dia, untuk tahap awal pembangunan, lahan yang akan dimatangkan seluas 36,5 ha dan menjadi daerah ”trigger” (pemicu) pembangunan areal lainnya dalam kawasan tersebut. Di areal inilah nantinya akan dibangun ”The New Karebosi” yang luasnya 15 ha atau lebih luas sekitar 4 ha dari Karebosi yang ada. Selain itu, bentuknya tidak menyerupai lapangan bola melainkan bundar dan di tengahnya dirikan ”The Lontarak Bilang”.
Keunikan lain dari rencana pembangunan Karebosi baru ini adalah karena dikelilingi dengan laut dan bisa dilayari dengan perahu Phinisi. Dalam kawasan pemicu ini juga akan dibangun masjid yang akan menjadi simbol baru Kota Makassar. Masjid ini juga yang akan menjadi lambang centre point Indonesia. Rencananya,masjid yang berlantai dua ini akan dibagi menjadi dua, yakni lantai atas menjadi ruang religi dan lantai bawah menjadi ruang publik.

Mantan Bupati Gowa ini mengatakan, untuk membangun kawasan ini, 10% biayanya akan ditanggung oleh pemerintah. Sementara 90% akan dilakukan sharing dana dengan pihak swasta.

”Sampai sekarang kan belum ada yang mengklaim centre point Indonesia, makanya kita harus memulainya di Makassar untuk membangun Indonesia,” kata Syahrul. Menanggapi hal tersebut, Ketua DPRD Sulsel Muh Roem menyatakan siap untuk mengalokasi dana awal untuk pembangunan kawasan tersebut.

Dana pembangunan akan dianggarkan dalam APBD Perubahan 2008 dan APBD Pokok 2009.Namun, dengan catatan program Pemprov Sulsel yang berkaitan dengan kepentingan rakyat seperti pendidikandankesehatangratis serta pembangunan infrastruktur.

”Kalau untuk anggaran awalnya, mungkin sudah bisa dialokasikan jika ada dana lebih dari sektor lainnya. Pastinya, legislatif men-support rencana pembangunannya,” kata Muh Roem. (abriandi-sin)