Rabu, 24 September 2008

Serah Terima 6 Heli Mi-17V5 di Surabaya


Dubes Rusia untuk Indonesia Alexander Ivanov (tengah) dengan Dirjen Ranahan Dephan, Marsda TNI Eris Herryanto (kiri).

Surabaya - Sebanyak enam helikopter Mi-17-VB yang dipesan Indonesia dari Rusia pada 2003, akhirnya tiba di Pangkalan Udara TNI Angkatan Laut (Lanudal) Surabaya, Rabu (6/8).

Kedatangan enam pesawat disambut oleh Dirjen Sarana Pertahanan (Ranahan) Departemen Pertahanan (Dephan) Marsekal Muda TNI Eris Heriyanto, Duta Besar Rusia untuk Indonesia Alexander Ivanov, Asisten Logistik Kasum TNI Mayjen TNI Abi Kusno dan Asisten Logistik Kepala Staf Angkatan Darat Mayjen TNI Hari Krisnomo di Lanudal Surabaya.

Enam helikopter Mi-17-VB itu merupakan pengadaan Tahun Anggaran 2003 dan setelah melalui proses panjang, akhirnya keenam helikopter bisa tiba di Indonesia lengkap dengan persenjataannya.

Penyerahan enam helikopter ditandai penandatanganan berita acara dari produsen yakni Rosoboronexport kepada Dirjen Ranahan Dephan, Marsekal Muda TNI Eris Heriyanto, mewakili pemerintah Indonesia, yang lalu diserahkan ke Mabes TNI, dilanjutkan penyerahan ke Mabes TNI AD lalu Pusat Penerbang Angkatan Darat (Puspenerbad) sebagai pengguna.

Pengadaan enam helikopter Mi-17-IV tersebut sempat mengundang kontroversi karena adanya dugaan tindak pidana korupsi dan kolusi hingga mengakibatkan kerugian negara sekitar 3,24 juta dolar AS.

Namun, pemerintah memutuskan untuk tetap melanjutkan pengadaan helikopter senilai 21,6 juta dolar AS itu, seiring dengan proses penyelesaian hukumnya di pengadilan.



Dubes Rusia untuk Indonesia, Alexander Ivanov, mengatakan helikopter ini benar-benar dapat diandalkan dan telah digunakan di banyak negara.

"Helikopter ini tidak hanya untuk tugas militer, tetapi juga dapat digunakan untuk operasi nonmiliter seperti penanganan bencana alam," ujarnya.

Ia mengemukakan, kedatangan enam heli Mi-17 ini merupakan salah satu bentuk adanya hubungan bilateral yang baik antara kedua negara, terutama di bidang militer.

"Rusia selalu bekerja sama dengan Indonesia. Kami siap untuk mengembangkan kerja sama militer dengan Indonesia. Saya yakin ini heli yang pertama yang datang dari Rusia ke Indonesia. Saya yakin Indonesia akan berminat untuk membeli kembali helikopter Rusia, sebagai bentuk adanya hubungan bilateral kedua negara yang semakin baik," ujarnya.

Pada kesempatan yang sama Marsekal Muda TNI Eris Herriyanto mengatakan, keberadaan enam helikopter transpor militer itu sangat dibutuhkan TNI, khususnya TNI AD, dalam menjalankan peran, fungsi dan tugas pokoknya.

"Diharapkan TNI AD dapat memanfaatkan dan memelihara alat utama sistem senjata tersebut secara maksimal untuk mendukung tugas pokok, peran dan fungsinya menjaga dan kedaulatan dan keutuhan negara," ujarnya. (*)

Sumber : ANTARA