Jumat, 19 September 2008

Kapal Banua Tak Kalah Bersaing (1), Produksi Banjarmasin, Beroperasi di Bahama
Senin, 18-08-2008 | 00:40:35

DUNIA pelayaran begitu dekat dengan masyarakat Kalsel. Kondisi geografis wilayah dengan puluhan anak sungai, membuat alat transportasi air tak bisa lepas dari kehidupan masyarakat hingga saat ini.

Berbagai angkutan air, mulai kelotok, jukung hingga tongkang-tongkang berbadan besar hilir mudik di perairan Sungai Barito dan sungai-sungai lainnya.

Tentunya, industri-industri angkutan air pun tumbuh di wilayah Kalsel terutama Banjarmasin. Kawasan Pulau Alalak, Desa Sewangi dan Desa Pulau Sugara yang merupakan delta di tengah Sungai Barito misalnya, selama ini dikenal sebagai sentara pembuatan kapal dari kayu yang konon ada sejak ratusan tahun silam.

Sementara, di pinggir Sungai Barito, dan Sungai Alalak, kita pun bisa menyaksikan beberapa galangan kapal/dok kapal yang memproduksi kapal besi.

Informasi yang dihimpun BPost dari kalangan pengusaha pembuat kapal, keberadaan galangan kapal besi yang ada di Banjarmasin, mulai bermunculan sejak tahun 70-an, setelah mulai booming industri perkayuan di Kalimantan Selatan.

Kini, beberapa galangan besar dan kecil berdiri di tepi kiri dan kanan Sungai Alalak. Untuk perusahaan besar, sebutlah PT Candi Laras Abadi, PT Nogopatmolo, PT Permata Barito serta PT Koja.

Selain memasok kebutuhan dalam negeri, ternyata kapal-kapal besi made in Banjarmasin yang umumnya jenis tongkang, landing craft tanker (LCT) dan tugboat telah pula menembus pasar manca negara seperti Amerika.

H Rahmat, salah seorang pemilik galangan kapal yang dikenal dengan Dok Rahmat yang berlokasi di pinggir Sungai Alalak Banjarmasin, menuturkan, di era booming industri kayu, galangan kapal yang dibangun ayahnya H Zaini, awal tahun 1980-an, melayani renovasi kapal tongkang dan tugboat (kapal tunda) milik perusahaan kayu.

Perlahan-lahan, galangan itu pun membuat sendiri jenis kapal tongkang, landing craft tanker (LCT) dan tugboat (kapal tunda) untuk memenuhi permintaan yang ada di Kalselteng dan sekitarnya.

Rata-rata pengusaha galangan di Banjarmasin, selainmeneruskan bisnis orangtua seperti H Rahmat, mereka adalah yang telah lama bergelut dengan dunia itu meski sebelumnya hanya sebagai pekerja.

Salah satunya adalah Zain, yang kini dikenal sebagai pemilik Dok Zain. Menurutnya, dia mendirikan dok kapal sendiri, setelah lama bekerja sebagai pemborong untuk proyek pembuatan kapal besi.

Sementara, Rahmat mengaku memiliki pengalaman paling berkesan saat membuat kapal LCT Bahama Star, yang dipesan oleh perusahaan Amerika Serikat. Kapal itu sekarang beroperasi di Bahama, Amerika Serikat.

"Pada 2002, ada orang Amerika yang minta dibuatkan, LCT setelah melihat beberapa kapal buatan kami di Jakarta. Dia membawa kapal itu ke Bahama (Amerika)," papar pengusaha muda itu bangga. (ff)

http://www.banjarmasinpost.co.id/con...iew/46538/506/