PBB meminta Indonesia menambah pasukannya di Lebanon berkaitan dengan keputusan 10 anggota Dewan Keamanan PBB, termasuk Indonesia, untuk memperpanjang mandat pasukan penjaga perdamaian di Lebanon (UNIFIL) hingga satu tahun ke depan.
"Dalam konteks politik, Indonesia selama ini memiliki kepedulian terhadap situasi di Timur Tengah. Dan Indonesia adalah negara yang aktif menyumbang pasukan PBB. Kita akan menambah personel kita ke sana (Lebanon) lebih dari 200 orang lagi, dan itu sedang disiapkan," kata Dubes RI untuk PBB, Marty Natalegawa, di New York, Rabu.
Penambahan personel Indonesia untuk bergabung dengan pasukan UNIFIL, ungkap Marty, merupakan permintaan PBB.
"Mereka minta penambahan, kita penuhi. Kita akan terus berkontribusi sepanjang tugas UNIFIL masih berlanjut dan sesuai dengan kepentingan nasional kita," ujar juru runding Indonesia di PBB itu.
Tidak hanya ke Lebanon, Marty juga mengungkapkan rencana Indonesia untuk mengirim ratusan personel Polri bergabung dengan pasukan penjaga perdamaian PBB (UNAMIT) di wilayah konflik di kawasan Afrika, yaitu Darfur, Sudan.
Menurut Marty, pengiriman personel Polri ke Darfur, Sudan itu masih menunggu situasi kondusif di wilayah tersebut.
"Tadinya diperkirakan akhir tahun ini sudah 80 persen pasukan UNAMIT sudah digelar. Tapi hingga saat ini di Sudan sendiri masih ada kesulitan infrastruktur sehingga UNAMIT juga mengalami kesulitan untuk melakukan penggelaran pasukan seperti yang direncanakan. Tampaknya target penggelaran harus direvisi sampai kuartal tahun depan," kata Marty.
Di Lebanon, UNIFIL bertugas antara lain untuk memastikan kawasan netral yang ditentukan PBB, yaitu antara Blue Line dan Sungai Litani, bebas dari senjata "liar".
Sementara itu, ketika dihubungi secara terpisah, Penasehat Militer pada Perwakilan Tetap RI untuk PBB di New York, Laksamana Pertama I Putu Adnyana, jumlah personel TNI yang sedang disiapkan Markas Besar TNI untuk dikirimkan ke Lebanon berjumlah 270 orang, termasuk personel Kopassus-TNI AD, Paskhas TNI-AU dan Denjaka Marinir-TNI AL, serta 70 polisi militer (PM).
"Kalau lancar, mereka mungkin akan diberangkatkan pada bulan September nanti," kata Putu.
Dari 270 personel TNI, kata Putu, 200 di antaranya akan ditempatkan di Markas UNIFIL di Nakura, di Lebanon selatan, sementara sisanya akan bertugas di sektor timur di Marjayun.
Saat ini, jumlah anggota pasukan Indonesia yang bergabung dengan UNFIL mencapai 867 orang.
Dari jumlah tersebut, 10 orang ditempatkan di Marjayun, sementara 850 personel, lima perwira dan dua bintara lainnya ditempatkan di Sektor Timur Garis Biru (Blue Line), satu sektor dengan kontingen batalyon India, Nepal, dan Spanyol.
Di sektor tersebut, pasukan Indonesia tersebar di tiga titik wilayah, yaitu markas batalyon Indonesia serta tiga kompi berada di Adhsit al Qusayr, satu kompi di El Adeisse UN-963 dan satu kompi lainnya di UN 8-33 atau disebut juga Posisi PBB di Syeh Abbad Tomb.
Baru-baru ini pasukan Indonesia yang merupakan anggota Kontingen Garuda XXIII-B dan bertugas dalam misi perdamaian PBB di Lebanon selatan dianugerahi tanda kehormatan berupa Medali PBB, yang langsung disematkan oleh Panglima UNIFIL Mayjen Claudio Graziano di Markas Konga XXIII B UN Posn 7-1 Adshit Al Qusayr.
Mayjen Graziano pada kesempatan tersebut menyatakan kebanggaan sekaligus memuji pasukan Indonesia yang dianggap bertugas dengan sangat bAaik selama lebih dari sembilan bulan untuk membantu PBB menciptakan stabilitas keamanan di Lebanon selatan.
Sumbangan yang diberikan Kontingen Garuda dianggap inovatif dan belum pernah dilakukan kontingen lainnya, seperti memberikan kursus komputer, Bahasa Inggris, memasak, renovasi pusat kegiatan sosial, dan lain-lain. (Ant/OL-01)
sumber: http://mediaindonesia.com/
Jumat, 19 September 2008
Posted by new indonesia at 22.16