Selasa, 26 Agustus 2008

Dua Juara Dunia Lahir dari indonesia

Senin, 04 Aug 2008 | 16:58 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Prestasi membanggakan muncul dari para
pecatur cilik Indonesia yang bertarung pada “4th World Schools Chess
Championships 2008” yang berlangsung di Singapura, 22-30 Juli 2008,
silam.

Kali ini Indonesia melahirkan dua juara dunia baru putri. Mereka
adalah Medina Warda Aulia yang menjuarai Kelompok Umur 11 Tahun dan
Chelsie Monica Sihite di KU-13 tahun.

Yang lebih mengesankan, Medina sudah memastikan gelar juara dunia pada
satu babak sebelum turnamen berakhir. Pecatur cilik didikan Sekolah
Catur Utut Adianto (SCUA) itu mencetak angka sempurna 8 dari 9 babak
yang akan dimainkan, jauh meninggalkan saingan terdekatnya Anna
Styazhkina dari Rusia dengan perbedaan dua angka.

Pada babak terakhir Medina bermain remis singkat dengan rekan
senegaranya Fransiska Fortunata, sementara Anna menang dari Monika
Manuela Hengki dari Indonesia juga. Sehingga ranking akhirnya Medina
8,5 angka, Anna 7 angka. Sekeping perungu juga direbut pecatur
Indonesia Yuni Veronika 6 angka.

Bertarung Dramatis

Adapun raihan medali emas yang diraih Chelsie Monica Sihite, didapat
lewat pertarungan yang lebih dramatis. Chelsie yang pada babak keenam
sempat kalah WO lantaran keteledoran manajer tim yang tidak tahu
jadwal pertandingan, mampu merebut kemenangan pada tiga babak
berikutnya.

Pada babak terakhir, Chelsie menaklukkan pecatur bergelar MFW Adriana
Pachon dari Kolumbia, sementara pimpinan klasemen Anjana Khrisna dari
India dikalahkan MFW Danielle Ho En Huei dari Singapura.

Dengan demikian, poin Anjana berhasil disamakan Chelsie dengan 7
angka. Dalam perhitungan nilai tie-break Chelsie dinyatakan unggul
atas Anjana dengan 51 angka berbanding 48. Dengan demikian pecatur
cilik asal Balipapan itu berhak atas medali emas.

“Tentu saja PB Percasi bangga dan gembira sekali karena ini berarti
tradisi juara dunia pada World School Chess Championship tetap
terpelihara,” komentar Ketua Harian PB Percasi Eka Putra Wirya,
seperti yang dikutip dari situs Indochess.

Keberhasilan ini mengulang sejarah pecatur Indoensia yang berkiprah di
World Schools Chess Championships. Pada perhelatan sebelumnya
Indoensia merebut juara melalui Aston Taminsyah (pada 2005 dan 2006),
dan Farid Firmansyah (2007).

http://www.tempointeraktif.com/read....&MnYj=MTI5Njgx