Selasa, 26 Agustus 2008

Tentara PBB di Lebanon ikuti lomba balap egrang

Setelah sukses menggelar lomba Balap Bakiak beberapa waktu lalu, Satgas Yon Mekanis TNI Kontingen Garuda (Konga) XXIII B kembali menggelar Lomba permainan tradisional khas Indonesia yang dipertandingkan antara pasukan PBB yang sedang bertugas di Lebanon. Kali ini yang menjadi ikon Lomba adalah permainan “Engrang” atau “Egrang”.

Permainan rakyat yang biasa diadakan untuk menyambut 17 Agustus-an di Indonesia ini merupakan salah satu dari beberapa kreativitas yang ditampilkan oleh para prajurit Garuda dalam acara yang bertajuk Fun Sports 2008 “Together In Peace” di Markas Kontingen Indonesia “Soekarno Base” UN Posn 7-1 Adshit Al Qusayr. Engrang seketika menjadi “mainan baru” bagi tentara PBB di wilayah misi Lebanon Selatan (UNIFIL) dari 8 negara yang hadir dalam acara itu yaitu Polandia, Cina, Nepal, Spanyol, India, Tanzania, Turki dan Malaysia serta tambahan 1 negara di luar UNIFIL yaitu Lebanon.

Permainan Engrang kali ini dimainkan menggunakan bahan yang sudah dimodifikasi yaitu batang besi, bukan bambu seperti halnya di Tanah Air dua sepanjang 2 meter dengan injakan kaki 30 cm. Sebelum dimulai, diberikan contoh beberapa kali oleh prajurit-prajurit Indonesia. Memang harus diakui bahwa menggunakan engrang tidak mudah bagi yang tak pernah mencoba atau memainkannya, apalagi bagi para “bule” yang baru pertama kalinya melihat permainan itu seumur hidup mereka. Sebab untuk menjalankan engrang dibutuhkan keseimbangan badan yaitu dengan cara menaruh kedua telapak kaki pada injakan dan kedua tangan memegang besi bagian atas. Kendati demikian, hal itu tidak menyurutkan keinginan prajurit-prajurit dari negara-negara lain untuk mengikuti lomba tersebut. Suasana pun menjadi menggelikan karena banyak peserta yang harus terjatuh ketika baru melangkah menggunakan Engrang.







Tak dinyana, Perlombaan Balap Engrang berlangsung cukup meriah karena masing-masing peserta tidak mau menyerah begitu saja walaupun baru pertama kalinya memakai “sandal jangkung” itu, ditambah lagi dengan riuh rendahnya teriakan dari para supporter. Seusai Balap Engrang, kreativitas permainan lain yang dilombakan ialah Lompat Karet beregu, Tembak Penalti dengan mata ditutup corong kertas, menggiring bola dengan Terung yang diikat di pinggang dan membawa bola tenis berpasangan.

Dalam sambutannya di depan seluruh peserta saat membuka acara, Dansatgas Konga XXIII B Letkol Inf A M Putranto, S.Sos menyatakan bahwa event ini merupakan yang kedua kalinya diselenggarakan atas inisiatip Kontingen Indonesia dalam rangka memeriahkan UN Peacekeeping Day. Dansatgas mengharapkan melalui kegiatan ini dapat mempererat persahabatan dan silahturahmi secara personal kepada seluruh kontingen yang bertugas di Lebanon Selatan. Selain itu, diharapkan tujuan yang sama dapat dicapai bagi staf dan keluarga Kedubes KBRI Syria, KBRI Yordania dan KBRI Lebanon yang turut hadir dalam acara tersebut.

Setelah acara sambutan, langsung dilakukan pemanasan atau peregangan otot-otot yang selanjutnya diikuti dengan acara Tari “Poco-poco” atau dalam idiom prajurit TNI dikenal dengan sebutan Joget Komando. Ternyata, Tari Joget Komando ini mendapat sambutan hangat dan antusias karena selain gerakannya tidak rumit tapi terasa energik dan kompak. Seusai berjoget, mereka disuguhi atraksi sulap dan debus yang dimainkan oleh prajurit-prajurit Indonesia. Atraksi ini mendapat perhatian besar dari para hadirin. Mereka sungguh terheran-heran dengan kemampuan unik yang ditunjukkan oleh prajurit Merah Putih ini.

Acara dilanjutkan dengan pertandingan olahraga sesuai kecabangan yang disiapkan yaitu Volley, Basket, Futsal, Badminton dan Tenis meja dimana para pesertanya dikombinasikan sedemikian rupa sehingga komposisi setiap tim merupakan campuran dari berbagai negara yang hadir. Hal ini semata-mata karena yang dikedepankan ialah unsur “fun” atau kegembiraan agar acara ini dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Pada kesempatan yang sama, diperkenalkan juga olahraga tradisional yang cukup populer di Indonesia yaitu Sepak Takraw. Olahraga ini pun kembali menarik perhatian para peserta yang hadir, bahkan Komandan Kontingen Malaysia dan Komandan Kontingen India Kolonel G.P Singh sampai turun ke lapangan karena ingin menjajal kemampuannya dalam memainkan bola rotan itu.

Rangkaian acara kemudian dilanjutkan dengan jamuan makan siang bersama dengan menu ala Indonesia di Aula Serbaguna (Rubb Hall). Sop Ikan Kakap, Mie Baso, Perkedel, Tempe goreng, Mie goreng, Nasi goreng, Es Buah dan Es Campur ternyata amat diminati. Respon para peserta yang menikmati hidangan sungguh positip, termasuk Komandan Sektor Timur Brigjen Juan Batistuta Garcia Sanchez dari Spanyol yang datang menyusul di tengah-tengah acara karena sebelumnya melaksanakan peninjauan medan bagi calon pengganti personel Kontingen Spanyol yang akan dirotasi dalam waktu dekat. Mereka memuji cita rasa masakan Indonesia. Ini bukan basa basi karena sebagian besar hadirin bahkan menambah porsi makanannya sampai 2 atau 3 kali.

Acara santap siang terasa lebih nikmat manakala alunan hiburan kolaborasi musik Indonesia dan Timur Tengah dimainkan oleh pemusik lokal, staf KBRI Lebanon dan anggota Satgas Konga XXIII-B di sepanjang acara. Bahkan Dubes Indonesia untuk Libanon R. Bagas Hapsoro yang hadir pada acara ini pun turut menyumbangkan kepiawaiannya memainkan keyboard. Selain itu untuk memeriahkan acara tersebut, beberapa personel yang hadir didaulat ikut menyumbangkan lagu khas negerinya yaitu dari Turki dan Lebanon sedangkan Kontingen Indonesia sendiri menampilkan hiburan berupa tarian tradisional Indonesia yaitu Tari Saman dari Aceh. Gerakan-gerakan yang kompak, serempak, bersemangat dan dinamis dari para prajurit ini kontan mengundang applaus meriah dari para hadirin. Mereka tidak menduga, para prajurit Indonesia yang notabene merupakan prajurit tempur dan setiap saat bergelut dengan senjata dan kendaraan tempur ternyata mampu menyuguhkan suatu tarian tradisional dengan begitu ciamik.

Sebagai puncak dan penutup rangkaian acara pada siang itu, Kontingen Garuda XXIII B menampilkan atraksi musik angklung dengan lagu pilihan ”We are the champion”. Alunan indah alat kesenian khas Sunda made in Mang Udjo ini mampu membius para hadirin. Sesekali terdengar decak kagum dari mulut mereka. Bahkan mereka pun ikut hanyut dengan turut menyanyikan lagu yang dipopulerkan oleh grup musik cadas ”Queen” tersebut. Applaus meriah tak henti-hentinya kembali diberikan pada para Prajurit Garuda XXIII B saat selesai memainkan partitur angklung tersebut.

Dansatgas Konga XXIII B akhirnya kebanjiran ucapan Selamat dari para Komandan Kontingen yang hadir, termasuk para tamu dari Markas Besar UNIFIL Naqoura dan Markas Komando Sektor Timur Marjayaoun yang puas dan salut atas kreasi dan kerja keras yang ditunjukkan seluruh prajurit Indonesia pada keseluruhan acara tersebut.
http://www.pralangga.org/articles/te...a-balap-egrang