Selasa, 26 Agustus 2008

REVIEW - Selamat Datang "Habibie Technology Award"

JAKARTA - Untuk pertama kalinya, Rabu (20/8), Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) memberikan anugerah penghargaan kepada ilmuwan.

Penerima penghargaan yang dinamakan Habibie Technology Award yang pertama itu diberikan kepada Prof. Ir Said Djaurharsyah Jenie, ScD (alm), Ir Sutadi Suparlan, Msc, dan Dr Drs Suprapto Maat, Apt.MS.

Habibie Award pun masuk dalam jajaran penghargaan Iptek bergengsi yang selama ini sudah ada, seperti Science Technology Award dari Toray Science Foundation (ITSF), Habibie Award dari The Habibie Center, Anuegrah Sarwono dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, dan Penghargaan Achmad Bakrie.

Menurut Prof Dr Wahono Sumaryono, Deputi Bidang Teknologi Agroindustri dan Bioteknologi merangkap Pejabat Pelaksana Harian Kepala BPPT, Penghargaan Teknologi Bacharuddin Jusuf Habibie merupakan salah satu upaya BPPT untuk memberikan dorongan timbulnya minat berinovasi dan penciptaan teknologi kepada para teknolog Indonesia.

Untuk selanjutnya, anugerah itu akan diberikan kepada dua orang yang diputuskan sebagai penerima oleh Majelis Perekayasa.


Penghargaan yang diadakan BPPT itu tentu saja diharapkan berjalan secara sinambung, seperti yang telah dilakukan oleh sejumlah lembaga lain.

Sebut saja Anugerah Sarwono yang diberikan LIPI. Anugerah Sarwono 2008 merupakan yang
ke-tujuh kali. Sarwono Award merupakan penghargaan tertinggi yang akan diberikan LIPI kepada kalangan ilmuwan Indonesia yang memiliki prestasi nasional maupun Internasional.

Sebelumnya telah ada Penghargaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi ITSF, yang pada 2008 merupakan yang ke-14 kalinya.

ITSF didirikan pada Desember 1993 dengan dana sebesar Rp 3 miliar dari Toray Industries Inc, Jepang.


Perusahaan ini memiliki 11 perusahaa patungan di Indonesia. Tujuan pendirian ITSF hanya membantu mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia dan tidak memiliki hubungan dengan usaha Toray dan perusahaan patunggannya.

ITFS, selain memberikan penghargaan kepada seorang peneliti, juga memberikan hibah penelitian ilmu pengetahuan dan teknologi kepada peneliti muda yang penelitiannya mengandung tema bagi pengembangan iptek di masa depan.

Pihak yang sama juga memberikan penghargaan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam kepada guru bidang Biologi, Fisika, dan Kimia tingkat Sekolah Menengah Atas yang menghasilkan metode pembelajaran inovatif, kreatif, atau dalam menggunakan peralatan untuk mengajar.

Juga sudah ada Penghargaan Achmad Bakrie, yang diberikan oleh Freedom Institute setiap menjelang Hari Kemerdekaan.


Penghargaan yang diberikan sejak 2003 itu diberikan untuk menghargai dunia pemikiran dan kreativitas pada bidang sosial, politik, ekonomi, dan budaya. Ketiganya dinilai berjasa mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia.

Habibie Technology Award digagas Kepala BPPT Said Djaurharsyah Jenie, sekitar 2 bulan
sebelum dia meninggal pada 11 Juli 2008. (hape)