Selasa, 26 Agustus 2008

INILAH.COM, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan produksi jagung dan kedelai selama 2008 mengalami peningkatan masing-masing 11,79% dan 22,11%.

"Angka Ramalan II (ARAM II) produksi jagung tahun 2008 diperkirakan sebesar 14,85 juta ton pipilan kering. Dibandingkan produksi tahun 2007 (ATAP), terjadi kenaikan sebanyak 1,57 juta ton atau sebesar 11,79%," kata Deputi Bidang Statistik Produksi Pietojo, di Jakarta, Selasa (1/7).

Menurut dia, kenaikan produksi jagung diperkirakan terjadi karena peningkatan luas panen seluas 178,67 ribu hektare (4,92%) dan naiknya produktivitas lahan sebesar 2,40 kuintal per hektare (6,56%).

Beberapa provinsi yang mengalami peningkatan produksi jagung terutama provinsi Lampung, Jawa Timur, Sumatera Utara, Jawa Tengah, dan Nusa Tenggara Timur.

BPS mengumumkan, Angka Tetap (ATAP) produksi jagung tahun 2007 sebesar 13,29 juta ton pipilan kering. Dibandingkan dengan produksi tahun 2006, terjadi kenaikan sebanyak 1,68 juta ton atau sekitar 14,45%.

Kenaikan produksi itu terjadi karena peningkatan luas panen seluas 284,52 ribu hektare (8,50%) dan peningkatan produktivitas sebesar 1,90 kuintal per hektare (5,48%).

Beberapa provinsi yang mengalami kenaikan produksi jagung terutama Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, Jawa Timur, Sulawesi Utara, Lampung, Gorontalo, dan Sumatera Utara.

Sementara itu, Angka Ramalan II (ARAM II) produksi kedelai tahun 2008 diperkirakan sebesar 723,54 ribu ton biji kering atau naik 131 ribu ton (22,11%) dibanding produksi 2007 yang sebesar 592,53ribu ton biji kering.

Kenaikan produksi kedelai itu diperkirakan terjadi karena peningkatan luas panen seluas 90,30 ribu hektare (19,67%) dan peningkatan produktivitas sebesar 0,26 kuintal per hektare (2,01%).

Beberapa provinsi yang mengalami kenaikan produksi kedelai tahun 2008 terutama provinsi Nusa Tenggara Barat, Jawa Barat, Nanggroe Aceh Darussalam, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, Jambi, Jawa Timur, dan Sumatera Utara.

Sedangkan selama 2007, produksi kedelai mengalami penurunan. Beberapa propinsi yang mengalami penurunan produksi kedelai adalah provinsi Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, D.I. Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Barat, Nanggroe Aceh Darussalam, Sulawesi Selatan, Sumatera Utara, Bali, dan Riau.

Dibandingkan dengan produksi tahun 2006, selama 2007 terjadi penurunan sebanyak 155,08 ribu ton (20,74%). Penurunan produksi terjadi karena berkurangnya luas panen seluas 121,42 ribu hektare (20,91%). Padahal, produktivitas lahan mengalami peningkatan sebesar 0,03 kuintal per hektare (0,23%).[*/L2]

http://inilah.com/berita/2008/07/01/...lai-meningkat/