Kontingen Indonesia berjaya, kalahkan jawara menembak Spanyol
Setelah seminggu lalu petembak Kontingen Garuda (Konga) XXIII-B meraih prestasi di peringkat ke-2 dalam Turnamen Menembak antar Kontingen di Sektor Timur UNIFIL, maka pada event yang sama namun pada match yang berbeda, petembak Indonesia lagi-lagi berhasil mengukir prestasi. Tidak tanggung-tanggung, kali ini peringkat ke-1 pada nomor yang dipertandingkan yaitu Rapid Fire berhasil direbut dan bahkan secara telak berhasil mengalahkan petembak Olimpiade dari salah satu negara peserta.
Peringkat nama-nama petembak yang masuk 5 besar ialah sebagai berikut : Peringkat ke-1 ditempati oleh Petembak Indonesia (Kopda Asribi), kemudian Petembak dari Spanyol (Kapten Cidoncha) di peringkat ke-2, selanjutnya disusul petembak dari Spanyol lagi (Kopral Carruchon) di peringkat ke-3. Di peringkat ke-4, ditempati petembak dari India (Sersan Naleem Singh). Dan di peringkat ke-5, Indonesia kembali berprestasi melalui Sertu Ambo Asse.
Turnamen Menembak ini digelar pada hari Minggu (10/2) bertempat di lapangan tembak Ebel Es Saqi, Marjayoun, Lebanon Selatan mempertandingkan Rapid Fire match (Tembak Cepat) sebagai kelanjutan pertandingan pada hari Minggu (3/2) yang lalu. Total tim yang ikut berlomba ialah 5 tim dari negara yang berbeda-beda yaitu : Spanyol, Polandia, India, Nepal dan Indonesia. Setiap tim terdiri dari 3 petembak dengan menggunakan senjata sesuai standar negara masing-masing yang termasuk jenis light infantry riffle (senapan infanteri) dengan kaliber 5,56 mm. Pada nomor tembak cepat ini, para petembak diadu dalam 3 posisi menembak yaitu tiarap, duduk/berlutut dan berdiri dimana setiap posisi hanya diberikan 20 butir peluru yang harus ditembakkan ke sasaran dalam waktu 1,5 menit (90 detik).
Kopda Asribi (Brigif Linud 3/Kostrad), Sertu Ambo Asse (Brigif Linud 3/Kostrad) dan Kopda Mar Cecep (Den Jaka/TNI AL) menjadi petembak Kontingen Indonesia yang beruntung dapat mengikuti event internasional ini. Mereka adalah petembak-petembak terbaik yang merupakan hasil seleksi seluruh prajurit Konga XXIII-B beberapa waktu yang lalu. Terbukti, walaupun Kontingen Spanyol menurunkan petembak spesialis nomor Rapid Fire yang merupakan langganan juara pada pertandingan menembak di antara negara-negara NATO, yaitu Kapten Cidoncha namun hal itu tidak secuilpun menciutkan nyali dan konsentrasi para petembak Konga XXIII-B. Dengan memakai senjata SS1 V1 dan munisi 5,56 mm produksi dalam negeri (PT.Pindad) skor yang diraih petembak Indonesia langsung memimpin dari sejak awal pertandingan.
Tanda-tanda kejayaan para petembak Kontingen Indonesia sebenarnya sudah terlihat pada saat tembakan uji coba sebelum pertandingan dimulai. Dari 2 kali pelaksanaan uji coba, petembak Indonesia selalu meraih skor tertinggi. Kontan hasil tersebut membuat gentar para petembak lawan. “Aroma” gentar ini sangat terasa sekali pada saat pertandingan berjalan. Buktinya, setiap kali selesai menembak maka para petembak dari negara lain itu bukannya menuju ke target/sasaran masing-masing melainkan malah berbondong-bondong melihat hasil perkenaan tembakan petembak Indonesia terlebih dahulu !
Mengomentari prestasi petembak Indonesia, Koordinator Turnamen Menembak yaitu Letnan Ferrero dari Spanyol beberapa kali menyatakan kekagumannya, ”Indonesian soldier is the best!”. Menurutnya, hasil yang diraih oleh para petembak Indonesia sungguh luar biasa karena pada minggu lalu hampir mengalahkan Kopral Miranda, petembak Olimpiade spesialis nomor accuracy shooting, sekarang malah dapat menggungguli Kapten Cidoncha, yang selain merupakan jawara menembak nomor Rapid Fire di tingkat NATO, ia bahkan adalah ”guru sekaligus instruktur menembak seluruh tentara Spanyol yang selama ini sulit dikalahkan”.
Dansatgas Yon Mekanis TNI Konga XXIII-B Letkol Inf A M Putranto, S.Sos yang mengikuti jalannya pertandingan dari sejak awal, seusai pengumuman peringkat pemenang menyampaikan terima kasih, penghargaan dan kebanggaannya serta mengucapkan selamat kepada para petembak, official dan unsur pendukung lainnya atas keberhasilan yang dicapai. Menurut Dansatgas, prestasi ini telah mengharumkan nama Satgas Konga XXIII-B, TNI, bahkan Indonesia di mata dunia Internasional dan membuat nama Indonesia akan diperhitungkan oleh kontingen negara lain di setiap event turnamen yang diselenggarakan pada waktu mendatang.
http://www.pralangga.org/articles/ko...nembak-spanyol
Selasa, 26 Agustus 2008
Posted by new indonesia at 07.57