Selasa, 26 Agustus 2008

Festival Indonesia di Tokyo Dipenuhi Pengunjung

Tokyo (ANTARA News) - Sekitar 500 pengunjung baik warga Jepang maupun Indonesia yang bermukim di Tokyo dan sekitarnya mendatangi Festival Indonesia 2008 yang berlangsung di Yoyogi Park, Tokyo, Sabtu (19/7), guna menyaksikan berbagai atraksi seni, budaya, sekaligus menikmati masakan khas Indonesia.

Acara yang digelar di taman terbesar di Tokyo itu dibuka oleh Ketua delegasi Indonesia Sudarsono, yang juga Dirjen Kesbangpol Depdagri.

Acara pun langsung dibuka oleh atraksi tari Bali dan tarian dari Jawa Barat kreasi modern. Festival Indonesia berlangsung selama dua hari dan akan berakhir besok pada hari Minggu (20/7).

Suara musik gamelan ternyata mampu menyedot perhatian pengunjung warga Jepang untuk menyaksikan atraksi tari-tarian dan musik yang digelar hingga pukul 19.00 malam waktu Jepang. Warga Tokyo secara rutin menjadikan Yoyogi Park sebagai tempat rekreasi di musim panas dengan menggelar berbagai festival.

Cuaca panas yang menyengat Tokyo pada tengah hari itu membuat penonton baik warga Indonesia dan Jepang awalnya hanya menonton dari kejauhan, berlindung di bawah pepohonan yang rindang. Hanya sekitar seratus orang saja yang "berani" melawan sengatan matahari dengan duduk di depan panggung.

Barulah sekitar pukul 17.00, para penonton menduduki areal bangku di depan panggung untuk menyaksikan dari dekat berbagai atraksi yang ditampilkan, seperti tari Bali, tari Jaipongan, pencak silat dan dangdutan bersama.

Acara semakin menarik tatkala ketua Umum Kowani Linda Ameliasari Gumelar tampil ke atas panggung dan mengajak para penonton Jepang berjoget bersama diiring lagu "poco-poco". Ajakan itu disambut seorang perempuan Jepang yang segera naik ke atas pentas. Ia lantas ikut berjoget bersama Linda Gumelar mengikuti irama poco-poco yang bernada riang.

Melihat hal itu, sejumlah anak muda Jepang dan beberapa anggota Kowani lainnya pun ikut berjoget dan menyusun barisan untuk berjoget mengikuti gaya poco-poco yang di Indonesia telah menjadi "joget wajib" bagi para tentara.

Setelah itu, barulah atraksi musik dangdut yang juga mendapat sambutan antusias baik dari warga Indonesia maupun warga Jepang sendiri. Beramai-ramai mereka naik ke panggung untuk berjoget bersama.

"Acaranya menarik juga ya," kata Miyake, pegawai Deplu Jpang yang turut menyaksikan dari dekat berbagai atraksi yang dipertunjukkan itu.

Festival yang digelar untuk memperingati 50 tahun persahabatan Indonesia-Jepang itu juga dimeriahkan dengan kehadiran berbagai tenda dari sejumlah organisasi kemasyarakatan (ormas) dari kedua negara. Umumnya ormas yang sudah memiliki jalinan kerjasama untuk memberikan pendidikan dan orangtua asuh bagi murid-murid di Indonesia.

Di sisi sebelah kiri panggung, terlihat berdiri puluhan tenda lainnya yang menyajikan beragam makanan khas Indonesia, mulai dari bakso, hingga sate ayam. Semuanya disajikan bersama oleh warga Jepang dan Indonesia.(*)


Indahnya Indonesiaku ....
antara:sumber