Selasa, 26 Agustus 2008

Patung Tertinggi di Dunia akan Dibangun di Tapteng

Medan (SIB)
Seniman besar dari Bali Nyoman Nuarta dengan Bupati Tapanuli Tengah Drs Tuani Lumbantobing meyakinkantokoh masyarakat DR GM Panggabean, bahwa pembangunan patung tertinggi di dunia, yaitu patung Nabi Nuh, di Bukit Anugerah dekat Puncak GM Panggabean di Tapteng, sungguh-sungguh akan mulai dibangun tahun ini. Patung setinggi 80 meter itu, yang akan dilengkapi dengan Hotel berbintang dan berbagai fasilitas lainnya, akan menelan biaya Rp 450 miliar.
LUAR BIASA
Patung Nabi Nuh yang akan dibangun tersebut, tingginya 80 meter, sebagai patung figur, lebih tinggi dari patung Liberty di USA dan akan merupakan patung tertinggi di dunia. Ukuran kepala patung saja, tinggi 20 meter, lebar wajah 10 meter, telapak tangan 5 meter, di atas telapak tangan tersebut puluhan orang bisa berdiri. Naik turun di dalam patung ini bisa dengan lift.
Hotelnya juga sangat wah, berbentuk perahu, diibaratkan seperti “perahu Nabi Nuh”, lengkap dengan fasilitas kolam renang dll. Akan ada juga danau buatan dan taman hewan di mana berbagai jenis hewan dibiarkan bebas.
Pokoknya, luar biasalah.
AKAN MEROBAH TOTAL
Proyek wisata Rp 450 miliar itu, menurut Nyoman Nuarta, akan merobah total pariwisata di Tapanuli bahkan Sumatera Utara dan Sumatera. Direncanakan sedemikian rupa, kelak akan bersinergi dengan obyek wisata Danau Toba/Samosir, Nias dan Sumbar.
Direncanakan peletakan batu pertama akan dilakukan tgl 24 Agustus 2007 oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, dirangkaikan dengan HUT Kabupaten Tapanuli Tengah.
Hal itu diterangkan Pak Nyoman dan Pak Tuani kepada Pak GM, Rabu (11/4) dari pukul 09.00 - 11.00 WIB, sebelum mereka pergi menghadap kepada Gubernur Sum-Utara Drs Rudolf Pardede.
Kedatangan mereka kepada Pak GM, menurut Nyoman untuk “sowan” dan mohon dukungan, demi suksesnya pembangunan proyek wisata tersebut.
Oleh Nyoman dijelaskan, untuk proyek ini, tak ada uang pemerintah. Pak Nyoman juga berjanji untuk membuat master plan Puncak GM Panggabean yang letaknya bertetangga dengan Bukit Anugerah, agar bisa bersinergi.
MENDUKUNG
Pendek cerita, setelah mendengar semua uraian dari Pak Nyoman dan Pak Tuani Lumbantobing, DR GM Panggabean spontan mengatakan, mendukung, dan semoga Tuhan memberkati.
Tidak ada alasan untuk tidak mendukung, kata Pak GM. Proyek ini akan membawa kemajuan yang luar biasa kelak kepada pembangunan Tapanuli yang akan menjadi propinsi. Juga saya percaya kepada Pak Tuani, percaya pada Pak Nyoman, dan tak ada uang pemerintah untuk proyek ini. Maka saya mendukung, tegas Pak GM.
Dia pun, mengucapkan banyak terimakasih kepada Pak Tuani yang tidak henti-hentinya mencari ide-ide baru untuk membuat Tapanuli maju dengan rencana-rencana proyek yang spektakuler dan berwawasan jauh ke depan, juga mengucapkan terimakasih kepada Pak Nyoman Nuarta, yang berkenan membangun proyek wisata yang hebat itu di Tapanuli Tengah.
Pada kesempatan itu, oleh Pak Nyoman Nuarta diserahkan replika patung Nabi Nuh kepada Pak GM.
menjadi “ikon” pariwisata
Selanjutnya wartawan SIB melaporkan, pembangunan patung figur tertinggi di dunia Patung Nabi Nuh setinggi 80 meter yang terintegrasi dengan Hotel bertaraf internasional bintang 5 di Bukit Anugerah Bonan Dolok Tapanuli Tengah akan menjadi “ikon” pariwisata bukan saja di Sumut tapi mendunia. Pembangunan kawasan wisata yang memadukan potensi laut dan pulau ini dipersiapkan secara “wah” dengan biaya sedikitnya mencapai Rp450 miliar. Patung Nabi Nuh yang tingginya hampir dua kali dari Patung Liberty di AS akan dijadikan simbol wisata multireligi yang diharapkan menjadi pesona dunia.
Pembangunan hotel dan patung tertinggi di dunia ini dipersiapkan secara sangat matang dengan memperhatikan sedetail mungkin struktur tanah Bukit Anugerah, guncangan gempa bahkan kekuatan tiupan angin yang menerpa patung. Keseluruhan hitungan matematis dilakukan untuk mempersiapkan daya tahan hotel dan patung tersebut untuk limit sedikitnya 500 tahun.
Hotel berlantai 7 dibangun dengan konsep berkelas dunia namun mampu menampung pangsa pasar wisatawan menengah. Di sini dipersiapkan hunian dan fasilitas yang memang untuk standard VIP, namun dipersiapkan juga hunian dan fasilitas untuk kelas di bawahnya. Dengan konsep ini maka pusat wisata Bukit Anugerah mampu “menyenangkan” wisatawan berkelas dari mancanegara maupun dalam negeri, juga mampu dijangkau oleh wisatawan lokal dan menengah.
Untuk pembangunan hotel diperkirakan membutuhkan waktu 1 tahun, sedangkan untuk pembuatan Patung Nabi Nuh baru bisa dirampungkan dalam kurun 3 tahun.
“Peletakan batu pertama pembangunan hotelnya akan dilakukan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 24 Agustus 2007, tepat pada acara peringatan HUT Kabupaten Tapanuli Tengah,” kata Bupati Tapanuli Tengah Drs Tuani Lumbantobing bersama Nyoman Nuarta, seniman Bali yang juga usahawan Pariwisata Pelaksana Pembangunan Hotel dan Patung Nabi Nuh Bukit Anugerah pada pertemuan dengan DR GM Panggabean, Rabu (11/4) di kediaman Pak GM Medan. Ikut dalam pertemuan tersebut Wakil Ketua Partai Demokrat Tapanuli Tengah GM Windu Panggabean dan Van Cuson Sianturi.
Dikatakan Tuani Lumbantobing, dengan masa pekerjaan 1 tahun maka diharapkan pembangunan hotel bisa dirampungkan pada 2008. Dan saat itu diharapkan pula Presiden RI bersama pemimpin-pemimpin negara lainnya bisa bersama-sama meresmikan Kawasan Wisata Multireligi yang menjadi pesona dunia. Diharapkan keberadaan Patung Nabi Nuh bisa menjadi perlambang persaudaraan dunia dan didengungkannya slogan “Kita Semua Bersaudara”.
“Kita impikan nantinya saat peresmian, Bapak Presiden RI bisa mengundang pemimpin-pemimpin negara lainnya untuk hadir menyaksikan Patung Nabi Nuh dan mendeklarasikan slogan ‘Kita Semua Bersaudara’,” kata Tuani Tobing. Namun saat diresmikan, patung Nabi Nuh masih akan dalam bentuk setengah badan atau kepalanya saja karena pembuatan Patung membutuhkan waktu 3 tahun lebih lama dari hotel yang hanya butuh waktu 1 tahun.
Pembangunan hotel dan Patung Nabi Nuh serta pengembangan konsep “ekowisata” di Tapanuli Tengah dikonsep dan sekaligus pula dikerjakan oleh Nyoman Nuarta, seniman Bali yang juga pengusaha pariwisata pemilik PT Siluet Nyoman Nuarta. Nyoman Nuarta dikenal bertangan dingin dalam mengembangkan usaha pariwisata. Salah satunya adalah keberhasilannya membangun kawasan wisata Garuda Wisata Kencana (GWK) mengubah sebuah kawasan kumuh bekas pertambangan kapur di Bali yang kini menjadi pusat wisata yang banyak menyita perhatian turis asing.
Menurut Nyoman Nuarta, ia tertarik dan mau menanamkan investasi pembangunan hotel dan Patung Nabi Nuh karena melihat potensi yang luar biasa dari daerah Tapanuli Tengah. Daerah ini menurutnya sangat cocok dengan trend wisata dunia karena memiliki potensi laut dan pulau. Di sini terdapat pantai yang luar biasa, laut yang jernih dan bersih, terdapat pulau-pulau yang alami serta pegunungan yang berisikan hutan-hutan hijau.
Kondisi alam seperti itu, kata Nyoman Nuarta berdasarkan survei ternyata sangat diminati oleh wisatawan mancanegara. Maka, katanya ketika Bupati Tuani Tobing memintanya melakukan investasi mengembangkan wisata di Tapteng, ia tertarik apalagi memiliki spesifik potensi wisata religi.
Untuk mengembangkan menjadi wisata religi berkelas dunia, Nyoman Nuarta mengatakan, pembangunan Patung Nabi Nuh dilakukannya dengan sangat penuh perhitungan. Ia tidak ingin pembangunan patung ini justru bermasalah di belakang hari. Untuk itu, ia melakukan berbagai tahapan dan penelitian secara berhati-hati termasuk melakukan perhitungan terhadap kemungkinan terjadinya gempa, kekuatan struktur tanah dan kekuatan angin.
“Kita tidak bisa menyepelekan kekuatan angin yang bisa mengganggu kekokohan patung yang tingginya sampai 80 meter. Makanya kita akan melakukan penelitian dengan meminta bantuan seorang ahli dari Melbourne Australia,” kata Nyoman Nuarta.
Untuk ketahanan terhadap gempa, bangunan hotel dan patung dipersiapkan mampu menahan guncangan gempa sampai berskala 7 richter.
Selain itu, sejumlah bahan baku seperti lempengan tembaga untuk bahan pembuatan patung akan didatangkan dari luar negeri. Ini dilakukan untuk menjaga kualitas patung.
Patung Nabi Nuh menjadi patung figur tertinggi di dunia dengan total ketinggian 80 meter, terdiri dari 60 meter tubuh patung dan 20 meter dasar patung. Untuk luas kepala patungnya terdiri 20 meter tinggi dan 10 meter lebar.
Patung Nabi Nuh dibangun dalam posisi berdiri penuh/tegak dengan tangan terentang dan jemari terbuka yang menggambarkan persaudaraan. Satu jemari patungnya saja akan mampu menampung puluhan orang. Sementara untuk mencapai ketinggian patung dari dasar patung hingga ke setiap ruangan di tubuh patung, hingga ke puncak patung dapat dilalui dengan lift.
Di dalam tubuh patung dibuat pula ruangan khusus sebagai salah satu penguat pesona wisata religi dunia dengan adanya nuansa kental dari 6 agama terbesar di dunia.
Dijelaskan Nyoman, Patung Nabi Nuh akan dibuat berwarna Hijau karena dinilai sangat cocok dengan suasana alami lingkungan. “Dengan warna Hijau itu maka Patungnya nanti akan semakin hidup karena diwarnai lagi dengan kehijauan alam sekitar,” paparnya.
Hotel yang dibangun berbentuk Perahu Nabi Nuh dibangun 200 meter di atas permukaan laut. Dari lokasi ini akan disinergikan dengan Pulau Mursala (Mansalar island) dengan dilengkapi transportasi berupa taksi air dan pesawat air. Bahkan akan dibuat pula monorel yang menghubungkan Bukit Anugerah ke Pulau Mursala. Monorel ini dipersiapkan untuk bisa mengangkut 25 orang.
Sebagai hotel berkelas dunia, Nyoman menyebut hotel ini dilengkapi dengan fasilitas komplit. Terdapat restoran dengan kualitas bintang 5 standard internasional, home theatre, convention berdaya tampung 1.000 orang, kolam renang, business center, cottages dan fasilitas lainnya. Keseluruhan areal hotel dan patung tersebut mencapai luas 4 Ha.
Menurut Nyoman, investasi pembangunan kawasan wisata multireligi ini tidaklah sulit direalisir karena potensinya sangat jelas. Ia sangat optimis akan sangat banyak pemilik modal yang bakal ikut, atau ia sendiri sangat optimis pihak perbankan akan mendukung pengembangan bisnis tersebut.
Apalagi dalam pemasaran hotel nantinya akan dikembangkan dengan konsep strata tytle. Artinya, siapa saja boleh ikut memiliki kamar-kamar hotel tentunya dengan tetap mengikuti ketentuan yang diberlakukan perusahaan.
“Kita optimis saat lounching nanti paling tidak akan terjual cepat 125 kamar,” ungkap Nyoman.
Di luar pembangunan hotel dan patung juga dikembangkan konsep wisata laut dan pulau. Di sinilah peran Pemkab Tapanuli Tengah dibutuhkan karena diperlukan lahan yang cukup luas. Diperkirakan untuk mendukung pengembangan wisata ini dibutuhkan sekitar 800 Ha lahan yang di antaranya akan dibuat menjadi lokasi danau buatan, taman safari, camping ground dan lainnya.
Pak GM dalam pertemuan tersebut terlihat sangat kagum dengan konsep yang akan dijalankan Nyoman Nuarta. Pak GM sangat berharap pembangunan hotel dan Patung Nabi Nuh bisa berjalan dengan baik karena diyakininya hal itu bisa mengangkat daerah Tapanuli Tengah, bahkan menjadi kebanggaan Indonesia. (A2/R1/c)

http://hariansib.com/2007/04/12/patu...un-di-tapteng/