Selasa, 26 Agustus 2008

Menkominfo: Negara Maju Iri Melihat Indonesia


Malang (ANTARA News) - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkoinfo), Mohammad Nuh menyatakan, sejatinya negara-negara maju iri melihat Indonesia, terutama "demografi deviden" usia produktif antara 25 tahun hingga 50 tahun yang cukup besar.

"Keberadaan Indonesia ini menjadi salah satu negara yang disorot dalam percaturan global, apalagi jumlah usia produktif ini luar biasa, mereka (negara-negara maju) benar-benar iri dengan potensi SDM Indonesia," katanya dalam Seminar Teknologi di Unibraw Malang, Selasa.

Namun demikian, katanya, potensi SDM produktif itu akan sia-sia kalau mereka tidak sehat, pintar dan cerdas serta menguasai teknologi termasuk memanfaatkan nilai (value) dari teknologi itu sendiri.

Ia mengemukakan, perguruan tinggi termasuk Unibraw yang memiliki atmosfir akademik harus mempersiapkan generasi teknologi yang lebih baik, namun bukan hanya sebagai alat tetapi juga mampu mendapatkan nilainya, sebab teknologi bisa dijadikan penggerak (pengungkit) masa depan.

Mantan rektor ITS itu berharap, teknologi informasi (IT) bisa mentrasformasi sosial pada kelompok-kelompok masyarakat seperti masyarakat yang tidak tahum masyarakat yang tidak tahu apapun, orang yang tahu tetapi belum tahu dirinya serta masyarakat yang tidak sekedar profesional, tetapi juga bijak.

Namun demikian, kata M Nuh, hidup tidak bisa hanya diukur dari hal-hal yang berbasis rasio saja, tetapi juga sentuhan dan ikatan emosional antarkelompok, antarmasyarakat, sehingga antarapenguasaan IT dan emosi seimbang.

Oleh karena itu, perguruan tinggi yang ada di Indonesia ini mampu memberikan pelajaran-pelajaran yang punya hikmah, tidak saja untuk kebutuhan masa depan termasuk penguasaan IT, tetapi juga sikap-sikap bijaksana.

"Dan semua itu bisa tercapai, bisa terealisasi, jika generasi muda yang dilahirkan sehat jasmani, rohani dan memiliki kecerdasan, kepintaran serta kreatif mengembangkan penguasaan IT-nya, agar memiliki nilai dan manfaat besar bagi masyarakat lain," katanya menambahkan.(*)

http://www.antara.co.id/arc/2008/6/3...hat-indonesia/