Selasa, 26 Agustus 2008

Tim Biologi Indonesia Raih Dua Perak
JAKARTA (MI): Tim Olimpiade Biologi Indonesia berhasil meraih dua medali perak dan dua medali perunggu dalam ajang Olimpiade Biologi Internasional (International Biology Olympiad, IBO) ke-19, yang berlangsung pada 13-20 Juli 2008, di Mumbai, India.
Untuk medali perak, disumbangkan Anugerah Erlaut (siswa kelas XI SMA Kharisma Bangsa, Tangerang) dan I Made Dwi Ariawan (siswa kelas XII SMAN 1 Tabanan, Bali). Sementara itu, dua medali perunggu disumbangkan Yanuar Dwi Putra (siswa kelas XII SMA Semesta Semarang, Jawa Tengah), dan Satria Cahya Pamungkas (siswa kelas XI SMAN 9 Yogyakarta).
Team Leader Pembina Tim Olimpiade Biologi Indonesia Agus D Permana mengatakan secara keseluruhan hasil tersebut cukup mengejutkan sekaligus menggembirakan bagi tim karena semua siswa baru pertama kali mengikuti event IBO.
"Karena itu, meskipun pada ajang itu tidak mendapatkan medali emas, kita perlu apresiasi kerja keras mereka. Karena, mereka baru mengikuti lomba internasional untuk pertama kalinya," ujar Agus saat dihubungi Media Indonesia, kemarin.
IBO merupakan kegiatan Olimpiade Biologi International untuk menguji kemampuan siswa setingkat SMA pada bidang praktik dan teori yang diselenggarakan tiap tahun. IBO ke-19 di Mumbai, India, diikuti 220 siswa dari 55 negara dan dua negara observer yaitu Sri Lanka dan Armenia.
Pada bagian soal praktikum, antara lain membahas empat tema yakni anatomi dan fisiologi tumbuhan, anatomi dan fisiologi hewan, biologi molekuler, dan perilaku hewan. Pada soal praktik, para siswa Indonesia harus bekerja keras mengerjakan empat tema praktik, masing-masing dalam waktu satu jam.
Agus menjelaskan hampir semua siswa dari Indonesia maupun negara lain merasa bahwa tema ketiga (biologi molekuler) merupakan bagian yang paling sulit. Selain itu, para peserta juga dijejali untuk menerjemahkan soal-soal tes teori yang dibagi menjadi dua bagian (A dan B).
"Secara keseluruhan, soal-soal tes IBO tahun 2008 memiliki tingkat kesulitan yang cukup tinggi dan hal tersebut diakui semua peserta. Bahkan semua negara juga mengakui bahwa baik soal tes praktik dan teori pada IBO tahun ini, merupakan yang tersulit dan terbaik selama sejarah penyelenggaraan IBO," jelasnya.
Selain harus berjuang keras dengan soal teori dan praktik, pada hari keempat dan kelima (17-18 Juli) juga dilakukan kegiatan diskusi hasil tes praktik dan teori yang dilakukan para juri. Sementara itu, para siswa atau peserta IBO menikmati kegiatan tur di Kota Mumbai, India. (Dik/H-2)

http://www.mediaindonesia.com/index.php?ar_id=MTc5OTg=