Selasa, 26 Agustus 2008

Gagal Kuasai Irak, Militer AS Berguru ke TNI
M. Rizal Maslan - detikcom

Jakarta - Militer AS jungkir balik menjinakan gerilyawan dan perlawanan Irak. Mereka melirik strategi pengusaan wilayah yang diterapkan TNI.

"Saat di AS, KSAD mereka bercerita keadaan di Irak tidak bisa diselesaikan secara singkat, memerlukan waktu yang lama. Saya bilang, di Indonesia seperti itu diselesaikan dengan pembinaan teritorial," kata KSAD Jenderal TNI Agustadi SP di Balai Sudirman, Jl Gatot Subroto, Jakarta, Selasa (22/4/2008).

Dalam pertemuan itu, Agustadi menceritakan, bagaimana militer berperang di masa mendatang tidak bisa lagi diselesaikan dengan perang dan senjata. Tentara harus memegang simpati rakyatnya untuk meraih kemenangan.

Lanjut Agustadi, AS lalu berencana mengirim perwira untuk menjalani sekolah dan atau kursus pembinaan teritorial di Indonesia. "Jadi kita tahu bersama kita memiliki pola pertahanan di mana sistem pembinaan teritorial sangat besar. Dia tidak minta tolong, tapi ingin menyekolahkan perwiranya ke Indonesia," ungkapnya.

Sementara itu, Mantan Menhankam/Pangab Jenderal (Purn) Wiranto mengatakan, sistem teritorial di Indonesia saat ini sudah tidak lagi terkait persoalan politik praktis. Jadi, konsep itu masih layak dalam rangka pertahanan negara.

"Kalau beberapa elemen masyarakat kita mencurigainya, itu yang salah, mengapa bisa begitu? Padahal kekuatan kita ada di sana. Karena dengan wilayah kita yang sangat luas," ujar Wiranto.

Menurut Wiranto, wajar bila kemudian AS belajar strategi teritorial ke TNI. Mereka sudah mengalami kegagalan luar biasa di Irak yang masih terus bergejolak dan melawan. TNI dalam penugasan internasional selalu dekat dengan rakyat setempat.

"Beberapa penugasan tentara kita yang tergabung dalam misi PBB, itu dapat acungan jempol tatkala pasukan kita selalu berhasil dalam penugasan. Pasukan kita menjadi yang terbaik ketika bisa masuk ke masyarakat dengan damai," jawab Wiranto.

detikcom: situs warta era digital